Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali merombak jajaran direksi di perusahaan pelat merah. Kali ini, jajaran direksi PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC yang terkena perombakan.
Perombakan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK-169/MBU/08/2022 tanggal 8 Agustus 2022 tentang Pemberhentian, Perubahan Nomenklatur Jabatan, dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero).
Melalui SK tersebut, Menteri BUMN memberhentikan Abdulbar M Mansoer sebagai Direktur Utama, Nugdha Achadie sebagai Direktur Keuangan, Strategi, dan Manajemen Risiko, Taufik Hidayat sebagai Direktur Teknik dan SDM, serta Arie Prasetyo sebagai Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis.
Selanjutnya mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan menjadi Direktur SDM dan Legal Compliance dari semula Direktur Teknik dan SDM, dan Direktur Operasi dari semula Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis.
Kemudian, melalui SK yang sama, Menteri BUMN juga mengangkat nama-nama berikut sebagai anggota Direksi Perusahaan, yaitu Ari Respati sebagai Direktur Utama, Ahmad Fajar sebagai Direktur Keuangan, Strategi, dan Manajemen Risiko, Wenda Ramadya Nabiel sebagai Direktur SDM dan Legal Compliance, serta Troy Reza Warokka sebagai Direktur Operasi.
Vice President Corporate Secretary ITDC I Made Agus Dwiatmika mengatakan, dengan adanya penyegaran dalam susunan direksi ini diharapkan dapat meneruskan transformasi ITDC.
"Penataan jajaran Direksi ITDC kami harapkan akan semakin meningkatkan semangat Perseroan untuk mewujudkan visi menjadi BUMN pengembang destinasi pariwisata kelas dunia yang terkemuka yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan pariwisata Indonesia," kata Made dalam keterangan di Jakarta, Selasa (10/8/2022)
Berikut, Susunan Direksi dan Dewan Komisaris ITDC saat ini adalah:
Direksi
Baca Juga: Pertamina Kembali Masuk Daftar Fortune Global 500, Erick Thohir Beri Apresiasi
- Direktur Utama: Ari Respati
- Direktur Keuangan, Strategi, dan Manajemen Risiko: Ahmad Fajar
- Direktur SDM dan Legal Compliance: Wenda Ramadya Nabiel
- Direktur Operasi: Troy Reza Warokka
- Direktur Pengembangan Bisnis: Ema Widiastuti
Dewan Komisaris ITDC
- Komisaris Utama: Ricky Joseph Pesik
- Komisaris: Zainal Mutaqin
- Komisaris: Irzani
- Komisaris Independen: Ulin Ni’am Yusron
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!