Suara.com - Memperingati HUT ke-77 Republik Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gelar upacara bendera yang dipimpin langsung oleh Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, di halaman kantor pusat PKT.
Ratusan karyawan tampak mengenakan ragam pakaian adat nusantara hingga seragam harian, dengan khidmat mengikuti rangkaian upacara dalam mengenang jasa para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan.
Selain itu, turut digelar upacara pengibaran bendera bawah laut di area konservasi Kedindingan Kota Bontang, yang juga dihadiri Rahmad Pribadi bersama PKT Diving Club. Dilanjutkan pemantauan terumbu buatan PKT di perairan Tobok Batang, sebagai pesan perusahaan bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga ekosistem perairan dan lingkungan.
Diungkapkan Rahmad Pribadi, peringatan hari kemerdekaan tahun ini menjadi pendorong semangat PKT untuk terus berbuat bagi bangsa dan negara, utamanya dalam menjaga ketahanan pangan melalui produk berkualitas guna mendorong sektor pertanian tanah air.
“PKT sebagai produsen pupuk terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, terus melakukan inovasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan. Mulai dari peningkatan efisiensi, reliability dan safety pabrik, agar perusahaan terus beroperasi guna memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri," ujar Rahmad.
Sejalan dengan tema “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat", HUT RI tahun ini juga turut dimaknai sebagai kesinambungan langkah PKT mendorong kinerja dan produktivitas perusahaan, setelah dua tahun terimbas pandemi Covid-19. Hal ini dilaksanakan PKT dengan sejumlah pengembangan, guna meningkatkan capaian pada fase kedua pertumbuhan perusahaan dalam 4 dekade kedepan.
Berbagai langkah pengembangan dalam jangka pendek lima tahun kedepan, mulai direalisasikan PKT seperti proyek pabrik NPK, Revamping Ammonia Pabrik-2, proyek pabrik Soda Ash dan Oleokimia, serta Blue dan Green Ammonia. Rencana pengembangan tersebut diyakini akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal serapan tenaga kerja, kontribusi pajak serta mendorong industri pendukung untuk tumbuh dan berkembang.
Hal ini diselaraskan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang dikedepankan PKT pada berbagai program, sehingga manfaat tak hanya berdampak bagi pertumbuhan perusahaan, tapi juga lingkungan hingga masyarakat dan stakehoder.
"PKT berkomitmen mendukung cita-cita Presiden Jokowi untuk hilirisasi industri, sehingga Indonesia kedepan tidak hanya mengekspor bahan mentah agar tidak terjebak middle income trap," lanjut Rahmad.
Baca Juga: PKT Dukung Tomohon Jadi Sentra Industri Florikultura
Hilirisasi menjadi salah satu strategi PKT dalam menjawab tantangan, mengingat Perusahaan tengah bertransformasi menjadi pelaku industri petrokimia yang berorientasi pada efisiensi energi dan diversifikasi usaha, melalui strategi pertumbuhan jangka panjang (growth strategy).
Growth Strategy berfokus pada pada tiga pilar utama, yaitu keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur, keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia dan gas alam serta energi terbarukan, dan keunggulan jangkauan pasar dengan peningkatan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.
“Dari hal itu, PKT dapat menjamin keberlanjutan perusahaan dengan berorientasi pada penerapan prinsip ESG,” kata Rahmad.
Pemulihan sektor ekonomi masyarakat pasca pandemi Covid-19, turut menjadi komitmen PKT dalam mendorong kesejahteraan dan kemandirian di Kota Bontang maupun Indonesia, melalui berbagai gagasan dan inisiasi program yang telah dijalankan pada beberapa tahun terakhir.
Sementara dari sisi Clean Energy, PKT mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui PLTS atap yang terpasang di seluruh area perkantoran, guna mengurangi dampak perubahan iklim. Disamping menetapkan target net zero carbon emission di tahun 2050, dengan pengurangan emisi karbon sebesar 30 persen pada dekade pertama di tahun 2030.
"Salah satu upaya yang dilakukan, PKT mulai penggunaan motor listrik untuk mengurangi emisi bahan bakar dari kendaraan operasional. Langkah ini akan terus dikembangkan PKT guna menekan pengunaan energi fosil di lingkup bisnis perusahaan," tandas Rahmad.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
Terkini
-
BRI Tebar Dividen Interim Rp137 per Saham, Cek Jadwal Terbaru Pasca Update
-
Harga Pangan 18 Desember: Beras, Bawang, Cabai, Daging Ayam dan Migor Turun
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
BI: Ekonomi Indonesia Bisa Tertekan Imbas Bencana Aceh-Sumatra
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar Amerika Melejit ke Level Rp16.700
-
Produsen CPO Genjot Produksi di Tengah Tingginya Konsumsi Domestik
-
IHSG Berbalik Perkasa di Kamis Pagi ke Level 8.700
-
10,5 Juta Orang Diproyeksikan Bakal Berlibur Naik Pesawat di Nataru
-
Penyaluran KUR Perumahan Tembus Rp3,5 Triliun di Akhir 2025
-
Harga Emas Antam Hari Ini Masih Kesulitan Tembus Level Rp2,5 Juta