Suara.com - Pelaku usaha batik sebagian besar merupakan pengusaha kecil namun sangat perduli untuk melestarikan warisan budaya nasional. Sekitar 300 orang perajin batik di seluruh Indonesia telah menjadi mitra binaan PT Pertamina (Persero) dan mendapatkan pinjaman murah dengan total realisasi nilai pinjaman hingga Rp11,503 miliar.
Yuli Astuti, pemilik Muria Batik Kudus, sejak 2006 mengaku membangun bisnis batik sekaligus untuk melestarikan batik Kudus. Menurutnya, batik Kudus yang mengalami kejayaan pada era 1930-an hingga 1970-an mulai punah. Untuk menjaga warisan budaya itu, diamelakukan penelitian dan membuat batik Kudus dengan menerapkan kearifan lokal.
“Saya memilih menggunakan nama Muria Batik karena sering meneliti sejarah di Gunung Muria yang kemudian saya aplikasikan ke motif batik,” ujarnya.
Sejauh ini, Yuli telah mendaftarkan sekitar 30 motif batik di Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) seperti motif Parijotho, Kudusan, Kapal Kandas, dan batik-batik lainnya yang khas dengan daerah Kudus. Untuk mengembangkan bisnis batik yang berlokasi di Karangmalang itu, dia telah dua kali mendapatkan pinjaman murah dari Pertamina yakni senilai Rp10 juta pada 2017 dan Rp150 juta pada 2019. Omzetnya meningkat 30% hingga Rp100 juta rupiah per bulan.
“Untuk pendanaan dari ertamina pertama kali dikenalkan oleh teman yang telah lebih dulu menjadi mitra binaan. Perkembangan setelah mendapatkan pendanaan sangat terbantu sekali selain dengan bunga ringan dan pembinaan selama ini serta kesempatan pameran dan pemasaran yang diberikan Pertamina sangat membantu perkembangan usaha Muria Batik. Walaupun kemarin ada pandemi masih mampu bertahan,“ tuturnya.
Mitra binaan Pertamina lainnya adalah Iftitakhiyah, pemilik usaha Batik Pekatan, di Depok, Jawa Barat, yang dirintis pada 2019. Dia yang terlahir dari keluarga pengusaha batik di Pekalongan mengembangkan usaha batik tulis sekaligus menjaga para artisan batik tulis untuk terus berkarya dan memperluas pasarnya. Dia mempekerjakan tiga pengrajin di Pekalongan, Cirebon dan Lasem, serta dua desainer dan penjahit untuk collection ready to wear.
Selama pandemi, Iftitakhiyah mendapatkan pinjaman murah Rp50 juta pada 2020. Omzet Batik Pekatan mencapai Rp150 juta pada tahun itu. Pada 2021, omzetnya meningkat menjadi sekitar Rp200 juta setelah pemasarannya dibantu Pertamina. Batik Pekatan sudah dua kali mengikuti event yaitu Pertamina Smexpo 2021 dan Adiwastra.
Yuli berencana menambah permodalan lewat pinjaman dari Pertamina untuk menambah modal stok bahan baku. Selain itu, modal tersebut akan digunakan buat mengembangkan pemasaran lebih luas, baik di Jawa maupun luar Jawa.
“Kami juga ingin menembus negara luar seperti Malaysia, Singapura, dan Jepang,“ tuturnya.
Baca Juga: Konsumsi Pertalite dan Solar Meningkat, Pertamina Jamin Ketersediaan
Dengan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, tutur Yuli, dia dapat memberikan pelatihan batik kepada masyarakat. Saat ini, dia telah melakukan pembinaan batik di sekolah, anak-anak difabel, anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka mengenal batik sejak dini. Atas inisiatif ini, Yuli mendapatkan penghargaan sebagai Juara 1 Local Hero Pertamina 2019.
“Pendanaan lanjutan dari Pertamina akan memungkinkan saya bisa memberikan pelatihan batik ke masyarakat lebih banyak dan juga pengembangan dan penelitian motif Kudus semakin lebih banyak,” paparnya.
Selain itu, Yuli telah mempersiapkan Muria Batik untuk mengikuti e-tendering sehingga pasarnya makin terbuka luas.
“Selama ini belum pernah ikut tender. Kalau untuk kantor seragam biasanya pesan langsung. Ke depan kami memang sudah ada rencana ikut e-tendering,” tuturnya.
Direktur Pengembangan UKM dan Koperasi Kementerian PPN/Bappenas Ahmad Dading Gunadi mengatakan pemerintah telah mendorong pengadaan barang dan jasa pemerintah yang bersumber dari dari UMKM. Fasilitas yang telah dikembangkan adalah e-purchasing berupa katalok elektronik dan toko daring.
“Aplikasi belanja online dikembangkan LKPP dengan menyediakan berbagai macam produk dari berbagai komoditas yang dibutuhkan oleh pemerintah,“ katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Industri Kreatif Indonesia Miliki Potensi Besar, Jakarta IP Market 2025 Siap Digelar
-
Kemenkeu Rekrut 4.350 CPNS Setiap Tahun Hingga 2029, Total 19.500 Pegawai Baru
-
TPIA Kucurkan Rp12,53 Triliun untuk Akusisi SPBU ExxonMobil
-
Pengusaha Biro Umrah dan Haji Ramai-ramai Dipanggil KPK Hari Ini, Ada Apa?
-
CPNS Kemenkeu 2026 Tidak Dibuka untuk Sarjana Non-kedinasan: Hanya Lulusan SMA
-
Kronologi Kader PKB Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi, Cukup Lulusan SMA
-
OJK Awasi Ketat Penyalahgunaan Barang Jaminan di Bisnis Gadai
-
Prediksi Jadwal dan Formasi CPNS 2026: Formasi, Seleksi Administrasi dan Ujian
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Lengkap 17-20 November 2025, Surganya Diskon!
-
Soal Isu Merger dengan GOTO, Presiden Grab: Ngapain? Pertumbuhan Kami Lagi Bagus di Indonesia!