Suara.com - Pembangunan infrastruktur jalan menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara baru dimulai beberapa bulan terakhir. Namun dampaknya mulai dirasakan para pelaku usaha dalam sektor ritel hingga perhotelan. Permintaan barang dan jasa mulai menggeliat dan memberikan optimisme bagi masyarakat sekitar.
Ketua Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU) Wakidi mencontohkan, masyarakat di Kecamatan Sepaku, PPU, mulai merasakan dampak positif kehadiran IKN Nusantara ini sejak proyek pembangunan infrastruktur dasar dikerjakan. Antara lain proyek pembangunan Bendungan Sepaku-Semoi, Intake Sungai Sepaku, serta jalan lingkar Sepaku. Usaha warung makan hingga penginapan mengalami kenaikan permintaan yang perlahan tapi konsisten dan semakin signifikan.
“Yang jelas dampak positif dari pembangunan di Kecamatan Sepaku sudah ada. Terkait rumah makan, kemudian penginapan, semua sekarang mengalami kenaikan omset dan permintaan,” kata Mukidi.
Hal ini juga dipaparkan Staf Public Relations Jatra Hotels dan Resorts Balikpapan, Novita Fatimey. Menurutnya, dampak positif yang dirasakan dari sektor perhotelan yakni mulai meningkatnya okupansi kamar. Secara umum hal ini memberikan optimisme bagi bisnis perhotelan di Kaltim.
“Penyewaan ruang meeting dan juga booking kamar hotel mengalami peningkatan cukup baik. Otomatis okupansi hotel juga meningkat seiring dengan adanya proses pembangunan IKN,” tutur Novita.
Dalam kesempatan berbeda Eka Rahayu Sudiar, selaku Wakil Ketua Usaha Kecil Micro dan Menengah (UMKM) Kelompok Ibu-ibu Terampil Aktif (KITA) Kota Balikpapan mengatakan, kehadiran IKN akan membawa dampak baik untuk UMKM yang ada di Kaltim. Pasalnya, kunjungan wisatawan ke IKN dapat meningkatkan pendapatan UMKM lokal yang ada di Kota Minyak Balikpapan yang menjadi kota penyangga dan pintu masuk IKN.
“Kehadiran IKN ini jelas akan membawa dampak baik untuk UMKM yang ada di Kalimantan Timur, pelaku UMKM bisa memperbaiki produksinya dan kualitasnya agar menarik para pengunjung yang datang ke Kalimantan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Eka menjelaskan berbagai kesiapan pelaku UMKM untuk menyongsong IKN di antaranya meningkatkan kualitas hingga kuantitas setiap produknya. Sehingga, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang ke Kalimantan.
“Kesiapan UMKM kami dalam menyambut kehadiran IKN di Kaltim di antaranya meningkatkan produksi usaha di bidang kuliner dan batik, sehingga bisa dikenal secara nasional dan mudah-mudahan bisa mendunia,” tandasnya.
Baca Juga: Kabari Baik! Akses Logistik ke Pelabuhan IKN Nusantara Telah Dibangun, Oktober Rampung
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan