Suara.com - Harga minyak dunia memperpanjang pelemahan pada perdagangan hari Rabu, didorong kekhawatiran bahwa ekonomi global akan melambat lebih lanjut dengan pembatasan terbaru untuk mengekang penyebaran Covid-19 di China.
Mengutip CNBC, Kamis (1/9/2022) minyak mentah berjangka Brent untuk kontrak pengiriman Oktober, patokan internasional, ditutup anjlok USD2,82 atau 2,8 persen menjadi USD96,49 per barel.
Kontrak Oktober berakhir Rabu, sementara kontrak November yang lebih aktif kehilangan USD2,20 menjadi USD95,64 per barel.
Sementara itu patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), merosot USD2,09, atau 2,3 persen, menjadi USD89,55 per barel.
"Pelemahan yang keluar dari China memainkan peran penting" dalam menurunkan harga, kata Harry Altham, analis StoneX Group di London.
"Ada kekhawatiran kehancuran permintaan di seluruh Barat karena suku bunga naik dan ketakutan inflasi mencengkeram ekonomi negara-negara Barat." Katanya.
Pasar terutama ketar-ketir dengan pasokan yang tidak memadai dalam beberapa bulan setelah invasi Rusia ke Ukraina, dan ketika OPEC berjuang untuk meningkatkan output.
OPEC dan Amerika Serikat sama-sama melihat produksi mencapai level tertinggi sejak hari-hari awal pandemi virus korona, dengan output OPEC mencapai 29,6 juta barel per hari pada bulan terakhir, menurut survei Reuters, sementara produksi AS naik menjadi 11,82 juta barel per hari pada bulan Juni.
Keduanya berada di level tertinggi sejak April 2020.
Baca Juga: BBM Non-Subsidi Turun Harga Mulai 1 September 2022, Berikut Daftarnya
"Ketakutan bahwa ada pelambatan di sini dan kemudian juga potensi untuk beberapa kenaikan pasokan tambahan berubah menjadi tekanan di pasar," kata Mike Sabo, analis RJO Futures di Chicago.
The Joint Technical Committee Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama disebut OPEC Plus, mengatakan sekarang melihat surplus minyak tahun ini sebesar 400.000 barel per hari, naik 100.000 barel per hari dari perkiraan sebulan sebelumnya.
Beberapa anggota OPEC Plus menyerukan pemotongan. Kelompok ini selanjutnya akan bertemu pada 5 September di tengah melemahnya permintaan di Asia yang mendorong Arab Saudi untuk menurunkan harga jual resminya ke wilayah tersebut.
Stok minyak mentah Amerika turun 3,3 juta barel, tutur Badan Informasi Energi, Rabu, sementara stok bensin berkurang 1,2 juta barel.
Aktivitas pabrik China memperpanjang penurunan pada Agustus karena infeksi Covid, gelombang panas terburuk dalam beberapa dekade dan gejolak di sektor properti membebani produksi, menunjukkan ekonomi akan berjuang untuk mempertahankan momentum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
BRI Rebranding Jadi Bank Universal Agar Lebih Dekat dengan Anak Muda
-
Kemenkeu Matangkan Regulasi Bea Keluar Batu Bara, Berlaku 1 Januari 2026
-
Cara Mengurus Pembatalan Cicilan Kendaraan di Adira Finance dan FIFGROUP
-
Pemerintah Tegaskan Tak Ada Impor Beras untuk Industri
-
CIMB Niaga Sekuritas Kedatangan Bos Baru, Ini Daftar Jajaran Direksi Teranyar
-
Eri Budiono Lapor: Bank Neo Kempit Laba Rp517 Miliar Hingga Oktober 2025
-
IPO SUPA: Ritel Cuma Dapat 3-9 Lot Saham, Ini Penjelasan Lengkapnya
-
OJK Akan Tertibkan Debt Collector, Kreditur Diminta Ikut Tanggung Jawab
-
Mengenal Flexible Futures Pada Bittime untuk Trading Kripto