Suara.com - Coinfest Asia, Asia’s Top Insight & Networking Festival Crypto, Blockchain, Web3, Metaverse, and NFT, telah sukses dilaksanakan pada 25-26 Agustus 2022 di Cafe Del Mar Bali. Berlokasi di beach club, Coinfest Asia berhasil menghadirkan perhelatan acara kripto dengan bentuk festival kripto yang santai dan menyenangkan.
Menurut Felita Setiawan, Project Director Coinfest Asia dan Director Coinvestasi acara ini sengaja dibuat demikian, karena menurutnya konsep festival sangat pas untuk acara kripto.
“Setiap tahun sebelum pandemi kita selalu mengadakan Coinfest, namun di tahun ini kita mengusung acara Coinfest yang lebih besar dengan konsep festival yang lebih santai, kita berpikir untuk acara di industri kripto sangat cocok jika dibuat seperti ini, karena akan akan memudahkan peserta untuk mendapatkan wawasan dan koneksi dengan nyaman dan santai,” kata Felita Setiawan.
Acara Coinfest Asia dibuka oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. Dalam sambutannya ia menyatakan jika Coinfest Asia merupakan acara yang memberi dukungan untuk perkembangan ekosistem kripto di Indonesia.
“Selamat atas Coinfest Asia atas terselenggaranya acara ini, saya melihat jika industri kripto sangat bermanfaat dan potensial untuk negara. Transaksi kripto di Indonesia juga mengalami peningkatan pesat, di mana pada Desember 2020 bernilai Rp64,9 triliun rupiah, kemudian di Desember 2021 meningkat pesat hingga Rp859 triliun rupiah, ini merupakan potensi untuk sumber aset negara maka dari itu saya senang acara ini bisa memberikan dukungan untuk ekosistem kripto yang baik kami dari pemerintah pun siap mendukung perkembangan ekosistem perdagangan digital,” kata Jerry Sambuaga.
Coinfest Asia merupakan acara yang diselenggarakan oleh Coinvestasi anak perusahaan dari Indonesia Crypto Network (ICN), acara ini didukung oleh Coindesk Indonesia, Asosiasi Blockchain Indonesia dan Singapura, serta Kamar Dagang Indonesia (KADIN).
Festival kripto yang dihadiri lebih dari 1.500 peserta dari 52 negara selama dua hari ini sukses menarik atensi berbagai pihak, mulai dari penggemar kripto, publik figur, investor, developer, dan regulator. Coinfest Asia juga berhasil memanjakan para penggiat kripto yang hadir untuk mendapatkan berbagai sesi menarik yang diisi para ahli kripto, blockchain, NFT, hingga WEB3, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sebagai gambaran, dalam dua hari acara, Coinfest Asia memiliki beberapa kategori yakni Main Stage, Breakout Area, Bull Area dan Whale Room. Mayoritas acara utama diselenggarakan di Main Stage yang menjadi tempat utama berlangsungnya konferensi dan diskusi panel, kemudian di Breakout Area adalah tempat di mana peserta bisa mengobrol dan berkoneksi dengan pembicara lebih dekat.
Sedangkan untuk Whale Room dan Bull Area dikhususkan untuk membangun koneksi yang lebih eksklusif hingga pitching project kripto agar bisa menarik investor untuk berpeluang mendapatkan pendanaan.
Baca Juga: Kepemilikan Aset Cryptocurrency di Indonesia Bertumbuh, Bahkan di Atas Rata-rata Dunia
Dalam kesempatan ini ICN juga meluncurkan media kripto baru yakni Coindesk Indonesia yang merupakan portal berita berintegritas dan kredibel yang akan meliput berita seputar aset kripto, blockchain, investasi, NFT, Web3, dan teknologi lainnya di Indonesia dan Dunia.
CoinDesk Indonesia berusaha untuk menangkap peluang terbaik, yang diimbangi dengan peliputan berita dan penyampaian informasi yang berintegritas, terpercaya, edukatif, dan bisa memberikan pemahaman dan memperluas wawasan masyarakat Indonesia mengenai cryptocurrency dan blockchain.
Regulator Indonesia Sambut Baik Coinfest Asia
Acara ini pun disambut dengan baik oleh para regulator aset kripto, salah satunya adalah Tirta Karma Sanjaya Kepala BAPPEBTI, ia turut mengapresiasi acara ini, karena menjadi salah satu acara yang luar biasa di tingkat Asia dan banyak sekali pembicara dari luar negeri yang terlibat dalam proyek kripto terkemuka.
“ Saya harap Coinvestasi akan terus menyelenggarakan acara-acara positif seperti ini juga bisa memberikan literasi, dan edukasi aset kripto, “ katanya.
Coinfest Asia 2022 didukung oleh Fireblocks, Enjinstarter, KunciCoin, Deepcoin, Emurgo, Advanced.ai, Qoinpay, Elliptic, FastEx, Indodax, Pintu, BlockchainSpace, AMDG, 1inch, BingX, Parastate, Coinstore, LordToken, MetaOne, Swallow, Metabase, StraitsX, PlotX, Haqq Network, ComplyAdvantage, (NFT GALLERY) Solana, Paras, Tezos, Degree kripto Token, Nanovest, BRI Ventures, Pendulum, Circle, Pendulum Chain, Metaverse Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!