Suara.com - Pengembang properti, Citra Swarna Group bakal membangun hunian terbaru di kawasan properti Kartika Residence, Karawang, Jawa Barat. Kawasan tersebut akan dibangun dengan pendekatan unsur alam dan manusia.
Sales & Marketing Director Citra Swarna Group Suryanti Agustinar mengatakan, perseroan terus berinovasi menghadirkan produk hunian yang sesuai dengan gaya hidup di era ini, dimana segala aktifitas dilakukan dari rumah.
"Salah satunya Cluster Karawitan, yang akan kami launching di bulan September ini. Kami berterima kasih atas kepercayaan konsumen yang memilih Cluster Karawitan sebagai hunian idamannya," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (4/9/2022).
Karawitan merupakan cluster ke-5 yang dikembangkan Citra Swarna Group di kawasan perumahan Kartika Residence. Mengadopsi desain arsitektur Tropical Contemporary Concept dimana bangunan rumah dirancang dengan pendekatan unsur alam dan manusia.
Menawarkan dua pilihan tipe rumah, yakni Arsa (30/60 meter persegi) serta Lavani (36/72 meter perswrvi), yang dibanderol seharga masing-masing mulai dari Rp500 juta dan Rp600 jutaan per unit.
Menurut Yanti dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan keseimbangan guna membangun kekuatan diri yang maksimal. Kekuatan ini sangat diperlukan untuk menumbuhkan rasa bertanggung jawab penuh atas pekerjaan, keluarga, kehidupan pribadi, sosial, dan spiritual.
"Keseimbangan hidup tersebut dapat kita temui di Rumah yang secara infrastuktur kawasan memang mendukung, seperti di Cluster Karawitan Kartika Residence," pungkas dia.
Sekedar informasi tambahan, PT Bumi Arta Sedayu salah satu anak perusahaan Citra Swarna Group (CSG) merupakan perusahaan property developer yang tengah berkembang pesat. Mengembangkan bisnis properti di Jadebotabek dan Karawang dengan mengakuisisi 18 proyek perumahan di beberapa wilayah, diantaranya Kartika Residence (Karawang), Citra Swarna Grande (Karawang), Citra Swarna Riverside (Cileungsi) dan Citra Swarna Tembong City (Serang).
Baca Juga: BTN Berkomitmen Dukung Program Perumahan Nasional dengan Salurkan KPR Subsidi
Berita Terkait
-
BTN Berkomitmen Dukung Program Perumahan Nasional dengan Salurkan KPR Subsidi
-
Tahun Ini Ada 26 Triliun Buat Bantuan Bagi Yang Ingin Beli Rumah
-
Akhir Tahun 2022, BPJT Mulai Uji Coba Transaksi Tanpa Kartu di Ruas Jalan Tol Ini
-
Beralih ke Energi Ramah Lingkungan, PLTS Bisa Jadi Pilihan Penuhi Kelistrikan Rumah Tangga
-
Kementerian PUPR Siapkan Rp5,1 Triliun Bangun Infrastruktur Dasar Proyek IKN
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan