Suara.com - Sulawesi Selatan memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar, terutama perikanan tangkap. Namun sering kali, dalam proses penangkapan ikan, para nelayan kurang memperhatikan keselamatan dan keamanan kerja. Tak heran jika kasus kecelakaan pada kapal penangkap ikan hingga saat ini masih tergolong tinggi.
Hal ini menjadi alasan Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel untuk wilayah Jeneponto menggelar pelatihan keselamatan melaut untuk para nelayan. Dengan kegiatan ini, diharapkan risiko kecelakaan kerja bisa diminimalisir.
Bertempat di Balai Desa di Kampung Sicini, Dusun Punagaya, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto, pelatihan ini dilaksanakan pada Selasa (6/9/2022), dan diikuti sedikitnya 100 nelayan dari berbagai desa pesisir di Arungkeke, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
"Hari ini kita melakukan edukasi dengan memberikan materi pelatihan safety untuk para nelayan. Pelatihan ini meliputi penjelasan pentingnya memiliki pelampung di kapal, cara mengenakan pelampung dengan baik dan benar, hingga bagaimana memanfaatkan fitur-fitur pada pelampung," ujar Sekretaris Wilayah Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel, Zulfikar Amri di lokasi.
Selain itu, komunitas ini juga mengedukasi para nelayan perihal waktu yang tepat untuk melaut. Di mana para nelayan didorong untuk bisa memantau cuaca, navigasi, arah angin lewat berbagai platform yang telah disediakan pemerintah.
Zulfikar mengatakan, nelayan adalah salah satu pekerjaan yang sulit dan berbahaya. Kecelakaan kerja pada nelayan, disebut Zulfikar, lebih sering terjadi ketimbang pekerjaan lainnya. Alasan tersebut yang menjadi landasan bagi komunitas ini menggelar pelatihan keselamatan untuk nelayan di Jeneponto.
"Berdasarkan data Food and Agriculture Organization, jumlah laju kematian pekerjaan pada nelayan 16 kali lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah pada pekerjaan berbahya lainnya.," papar Zulfikar.
Ia pun berharap pelatihan ini mampu meningkatkan kesadaran para nelayan terhadap pentingnya tindak pencegahan kecelakaan, serta untuk mendorong nelayan pesisir di lingkungan kerjanya, agar mau melakukan tindakan pencegahan kecelakaan di laut.
Lebih lanjut, Zulfikar menjelaskan pelatihan ini juga sekaligus wadah konsolidasi dukungan dari para nelayan untuk Ganjar Pranowo. Para nelayan, disebut Zulfikar, membutuhkan pemimpin yang memang telah terbukti selalu berusaha untuk memperjuangkan kesejahteraan para nelayan.
Baca Juga: Viral Mobil Pick Up di Sukabumi Terciduk Angkut Pertalite Pakai Jeriken, SPBU Buka Suara
"Komunitas nelayan ini memandang Pak Ganjar adalah sosok yang terbuka untuk semua kalangan, khususnya nelayan. Hal ini telah terbukti di Jawa Tengah. Dari berita yang saya lihat, sudah ratusan ribu nelayan yang dibantu oleh Pak Ganjar. Ada Kartu Nelayan yang bisa memberi bantuan mulai dari modal, asuransi, hingga bantuan bahan bakar. Termasuk untuk asuransi, sudah lebih dari 151 ribu yang tercover asuransi nelayan melalu program Asnel-nya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Shell Akan Kembali Garap 5 Blok Migas Indonesia
-
Dukung Asta Cita, BRI Dorong Pertumbuhan Inklusif lewat Penyaluran KUR Senilai Rp147,2 Triliun
-
Impor Pertalite Capai 60 persen dari Kebutuhan 39 Juta kl per Tahun
-
Apindo Nilai Janji 19 Juta Lapangan Kerja dari Prabowo Tidak Realistis
-
CORE: Ekonomi Indonesia 2026 Resilien, Tapi Akselerasi Tertahan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
Menkeu Purbaya Puji Bahlil: Cepat Ambil Keputusan, Saya Ikut
-
Pengusaha Kakao Lokal Minta Insentif ke Pemerintah, Suku Bunga Bisa Tembus 12%
-
7 Kontroversi Bandara Morowali: Diresmikan Jokowi, Punya 'Kedaulatan' Sendiri?