Suara.com - Koin kripto Terra Classic (LUNC) terus mencuri perhatian selama beberapa pekan belakangan pasca lonjakan nilai yang luar biasa.
LUNC saat ini sudah mengangkangi Algorand, Bitcoin Cash, Monero dan Stellar dan duduk di posisi 26. Performa di Terra Classic LUNC bertolak bullish pasca komunitas Terra meloloskan proposal pemotongan pajak 1,2%.
Namun, sejumlah analis justru meminta para investor berhati-hati. Dikutip dari Crypto Harian, salah satu pengamat bursa kripto di twitter, il Capo of Crypto kembali memperingatkan agar followersnya tidak terjebak dalam tren Fear of Missing Out (FOMO).
Ia bahkan sudah menduga, berapa banyak orang yang kembali terjebak lagi dalam aset LUNC dan menyebut LUNC sebagai scam atau penipuan.
“Berapa banyak orang lagi yang akan tertipu oleh LUNC? Saranku: Jauhi,” ungkapnya, Kamis (8/9/2022).
Salah seorang pengguna Twitter lainnya yang kerap menebar informasi seputar kripto, Protonien mengaku kasihan dengan orang-orang yang memutuskan untuk membeli #lunc dari US$0,0005.
“Lunc hanyalah penipuan. Hati-hati. Jangan biarkan keserakahan dan grafik hijau membodohi Anda,” ujarnya.
Sementara, analis pasar senior di Oanda Edward Moya meminta para investor untuk waspada karena kenaikan harga LUNC menurutnya tidak akan berlangsung lama.
“Ini masih tetap menjadi periode yang sulit bagi kripto secara umum dan investor masih memiliki rasa Terra yang buruk di mulut mereka dari keruntuhan di awal tahun,” kata Moya.
Baca Juga: Harga Kripto Anjlok Parah, Equipe Klaim NFT Ballon d'Or Tetap Menjanjikan
Dalam 24 jam terakhir, data Coindesk memperlihatkan, LUNC naik 22% dan cukup menjanjikan dalam sepekan ke belakang.
Namun, token tersebut berpindah tangan dengan harga sepersekian sen, tepatnya US$0,00052 serta turun lebih dari 99,99% sejak awal tahun.
Komunitas LUNC kabarnya telah memberi lampu hijau untuk proposal yang memperkenalkan tarif pajak 1,2% pada setiap transaksi di blockchain.
Dalam proposal tersebut, “pajak” akan secara otomatis dikirim ke dompet untuk membakar token, serta menjatuhkan secara bertahap pasokan beredar LUNC yang membengkak.
Pada Kamis lalu, Binance mengumumkan bahwa mereka akan menambahkan perdagangan LUNC terhadap USDT Tether ke daftar pasangan perdagangannya, mulai Sabtu (10/9/2022)
Berita Terkait
-
Potensi Indonesia Sebagai Sentral Perkembangan Kripto Dan Blockchain
-
Indonesia Diunggulkan Jadi Pusat Pengembangan Kripto di Asia Tenggara
-
Momen The Merge Berpotensi Membuat Harga Ethereum Naik
-
Terra Classic LUNC Do Kwon trending, naik 20% dalam 24jam terakhir, ini penyebabnya
-
Harga Kripto Anjlok Parah, Equipe Klaim NFT Ballon d'Or Tetap Menjanjikan
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Wamentan Sudaryono Promosikan Peluang Investasi Pertanian ke Rumania, Indonesia Swasembada Beras
-
Ribut Saham Gorengan, Insentif Pasar Modal untuk Apa?
-
Disegel dan Jadi Penyebab Banjir, PTPN III Ternyata Berniat Tambah 59 Ribu Hektar Lahan Sawit
-
Mandat Digitalisasi Negara: BUMN Ini Dianggap Punya 'Privilege' Bisnis Masa Depan!
-
Tambang Emas Terafiliasi ASII di Sumut Disegel, KLH Soroti Potensi Pidana
-
DEWA dan BUMI Meroket, IHSG Menguat ke Level 8.693 dengan Transaksi 19 Triliun
-
4 Tahun Beruntun, Bank Mandiri Raih Lagi Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan
-
Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?