Suara.com - Nilai tukar atau kurs rupiah hari ini, Selasa (13/9/2022) berpeluang menguat di tengah sentimen kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).
Pagi tadi, Rupiah terpantau melemah 8 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp14.850 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.842 per dolar AS.
"Peluang rupiah menguat hari ini terhadap dolar AS masih terbuka, dengan membaiknya sentimen pasar terhadap risiko," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra, kepada Antara.
Ia mengatakan, indeks saham Asia bergerak positif pagi ini mengikuti pergerakan positif indeks saham AS dan Eropa semalam.
Dolar AS yang masih berkonsolidasi menjelang pengumuman kebijakan The Fed pekan depan juga bisa membantu penguatan rupiah.
Meski demikian, lanjut Ariston, memang sentimen The Fed masih besar karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 basis poin meninggi.
"Terkini, menurut CME FedWatch tool, probabilitasnya sebesar 91 persen. Jadi, ini menjadi alasan pelemahan rupiah," kata dia.
Dari dalam negeri, Ariston menilai persoalan kenaikan harga BBM yang memicu inflasi masih bisa menjadi penekan rupiah.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.820 per dolar AS hingga Rp14.860 per dolar AS.
Baca Juga: Bukan Anarko atau Massa Aksi 1209, 5 Terduga Provokator Demo Ricuh Protes Harga BBM Ditangkap
Pada Senin (12/9/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.842 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.830 per dolar AS.
Berita Terkait
-
Nggak Ada Lelah, Buruh Dan Mahasiswa Kembali Gelar Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Hari Ini
-
Sri Mulyani Sebut Kenaikan Harga BBM Sudah Tepat Meski Harga Minyak Dunia Turun
-
Temui Perwakilan Driver Online, DPRD Banten Dorong Undang-undang Soal Ojol ke Pusat
-
Bukan Anarko atau Massa Aksi 1209, 5 Terduga Provokator Demo Ricuh Protes Harga BBM Ditangkap
-
Bupati Karanganyar Minta Rakyat Tak Ribet soal Harga BBM Naik, Ini Tipsnya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya