Suara.com - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman menyebut, penutupan aliran Selokan Mataram selama tiga bulan sejak awal Agustus lalu yang bertujuan pemeliharaan berdampak pada sektor pertanian, perikanan, dan peternakan di wilayah itu.
"Lahan sawah yang terkena dampak dimatikannya Selokan Mataram total ada 544 hektare," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono, Rabu (14/9/2022).
Total kolam ikan yang terdampak seluas 230.120 meter persegi, ternak sapi ada 55 ekor, dan ternak domba 33 ekor.
"Dari jumlah 544 hektare lahan sawah tersebut yang 'bero' (tidak ditanami) ada 293 hektare dan 251 hektare yang ada di Purwomartani, Tirtomartani dan Tamanmartani, Kapanewon (Kecamatan) Kalasan ditanami palawija umur sekitar satu hingga dua bulan," kata dia.
Ia menjelaskan, selokan Mataram sudah dibangun pada 1909 dan membelah Kota Yogyakarta sejauh 30,8 kilometer.
"Ujung hulunya berada di Sungai Progo Bendungan Karang Talun, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sedangkan hilirnya di Tempuran, Sungai Opak, Randugunting, Kalasan, Sleman," katanya.
Merujuk pada data Selokan Mataram yang melintasi dari ujung barat Sleman hingga paling timur memiliki ukuran antara dua sampai enam meter dan mampu mengairi 15.734 hektare persawahan di sepanjang alirannya.
"Bangunan Selokan Mataram sudah cukup tua, sehingga perlu segera diperbaiki. Apabila terlambat melakukan rehab justru akan memperparah titik-titik bocor dan banjir," katanya.
Suparmono mengatakan, dengan dilakukan perbaikan dan pembenahan, saat ini Selokan Mataram dimatikan selama tiga bulan mulai 1 Agustus 2022.
Baca Juga: Erina Gudono Tampil Cantik Gunakan Batik, Calon Mantu Presiden Jokowi Ini Tuai Pujian
"Beberapa bulan sebelum Selokan Mataram dimatikan, kami sudah melakukan sosialisasi kepada petani maupun kelompok tani (poktan) yang akan terkena dampaknya sehingga mereka menjadi lebih siap menghadapi risiko tersebut," katanya.
Ia mengatakan, dalam kegiatan budi daya pertanian baik dalam pengembangan tanaman pangan, hortikultura, peternakan maupun perkebunan, ketersediaan air merupakan faktor yang sangat strategis.
Tanpa ada dukungan ketersediaan air yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam dimensi jumlah, mutu, ruang maupun waktunya, dapat dipastikan kegiatan budidaya tersebut akan berjalan dengan tidak optimal.
"Dengan perbaikan Selokan Mataram, tentu akan berpengaruh pada kegiatan usaha tani tanaman pangan, hortikultura, peternakan maupun perkebunan," katanya.
Berita Terkait
-
Hunting Foto Instagramable di HeHa Sky View, Objek Wisata Yogyakarta Baru!
-
Obelix Hills, Rekomendasi Spot Sunset Kekinian di Yogyakarta
-
Sultan HB X Bantah Ada PHK Karyawan Malioboro Mall dan Hotel Ibis
-
Hadapi Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, PSS Sleman Boyong 21 Pemain
-
Erina Gudono Tampil Cantik Gunakan Batik, Calon Mantu Presiden Jokowi Ini Tuai Pujian
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Poin-poin Utama Kasus Dana Nasabah Mirae Asset Rp71 Miliar 'Hilang'
-
Panduan Mengurus STNK, BPKB, dan Risalah Lelang Kendaraan Hasil Lelang
-
Asing Topang IHSG, Saham CDIA, BRMS, dan ASII Paling Banyak 'Dipanen'
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
Bandara IMIP Dicabut Statusnya, Menteri Investasi: Investor Butuh Kepastian, Bukan Label
-
PGAS-GIAA Kirim 3 Ton Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera, Aceh Jadi Fokus Utama
-
Bahlil Relaksasi Aturan Beli BBM Pakai Barcode di Sumatra-Aceh
-
Viral BSU Cair Rp 600.000 Dibayar Sekaligus Tahun 2025, Cek Faktanya
-
Kenaikan Harga Emas Mulai Rasuki Inflasi RI
-
Tujuh Anak Usaha PHE Masuk 10 Besar Produsen Minyak, Pakar: Grade A Migas Memang Ada di Hulu