Suara.com - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno meminta industri pembiayaan atau multifinance melakukan penyesuaian dengan kenaikan harga BBM.
“Kita akan menyesuaikan. Penyesuaian ini akan terjadi secara alamiah, bahwa tantangan ini kita hadapi dari waktu ke waktu, dari situasi ke situasi,” kata Suwandi dalam webinar bertajuk Tantangan dan Masa Depan Perusahaan Pembiayaan yang diselenggarakan oleh InfoBank di Jakarta, Kamis (15/9/2022) lalu.
Ia menambahkan, pembiayaan pasti akan terdampak ke sisi demand maupun supply, namun, berbagai adaptasi yang dilakukan akan membuat industri ini terus tumbuh dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional ke depan.
Multifinance, kata dia, harus mulai mengencangkan Debt Service Ratio (DSR), dengan menghitung kembali kemampuan setiap debitur yang berdasarkan pada pendapatan mereka saat ini.
“Kita sebagai yang memberi kredit, harus melihat kemampuan dari debitur yang kita kenal dengan sustainable debt,” kata Suwandi.
Ia juga menyebut, perusahaan pembiayaan juga harus menghitung kembali penyaluran pembiayaan yang disesuaikan dengan suku bunga acuan saat ini.
“Harganya akan menjadi tinggi, perhitungan kembali bagi para nasabah yang ingin mendapatkan pinjaman dengan penyesuaian suku bunga,” kata Suwandi.,
Ia menjelaskan penyesuaian harga BBM maupun kenaikan suku bunga merupakan situasi yang pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, dan perusahaan pembiayaan selalu bisa melewati situasi ini dengan positif.
“Kalau kilas balik, suku bunga tinggi juga pernah kita alami juga. Dimana pernah di angka 15-16 persen, kita akan menyesuaikan,” kata Suwandi.
Baca Juga: Bank DKI Kembangkan Aplikasi Pinjaman Digital yang Terhubung dengan Dukcapil Jakarta
Dalam kesempatan sama, Kepala Departemen Pengawasan IKNB 2B OJK Bambang W. Budiawan optimistis industri pembiayaan dapat tumbuh positif di tengah adanya penyesuaian harga BBM.
Dia berkaca dari pengalaman tahun 2005 dan 2015 yang juga ada penyesuaian harga BBM, namun, industri pembiayaan saat itu justru tumbuh positif.
“Mungkin saja dengan adanya penyesuaian harga BBM, akan terkoreksi. Tapi saya masih feeling positif di tahun 2022,” kata Bambang
Dia juga melihat adanya pola pertumbuhan industri pembiayaan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Tercatat, piutang perusahaan pembiayaan tumbuh sebesar 7,12 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp384,63 triliun pada Juli 2022, atau sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang tumbuh sebesar 5,44 persen (yoy).
Berita Terkait
-
4 Cara Memperlakukan Barang Pinjaman dengan Baik
-
Agar Tak Jadi Korban Penipuan, Ini Deretan Aplikasi Pinjol OJK 2022 yang Bisa Jadi Referensi
-
OJK Beberkan Masyarakat Lebih Pilih Pinjol Dibanding Bank
-
Daftar Pinjol Legal Terbaru September 2022, Dijamin Resmi OJK
-
Bank DKI Kembangkan Aplikasi Pinjaman Digital yang Terhubung dengan Dukcapil Jakarta
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani