Suara.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) fokus menerapkan praktik Environmental, Social, and Governance (ESG). Salah satunya dalam pengelolaan energi dan sumber daya air di sejumlah aset yang dikelola.
CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa perubahan iklim merupakan ancaman nyata bagi semua, terutama bagi bisnis properti dengan aset fisik dan operasional di Indonesia yang rawan risiko dari perubahan iklim.
"Oleh karena itu, kami menyadari pentingnya peran kami dalam mempercepat transisi global menuju lingkungan yang rendah karbon, seperti pengelolaan energi," jelasnya.
LPKR mengurangi penggunaan energi melalui berbagai inisiatif, seperti pemeliharaan dan peningkatan rutin sistem bangunan lama, optimalisasi sistem pendingin ruangan, dan menggunakan lampu LED yang lebih hemat energi dan tahan lama.
Di Lippo Village, sistem pemantauan cuaca dan tingkat ketinggian air telah menggunakan tenaga surya.
“LPKR sedang menjajaki penggunaan tenaga surya berskala besar, agar kami dapat mengurangi sebagian konsumsi listrik dan mendukung adopsi energi bersih di Indonesia," tegas John.
Inisiatif pengelolaan energi juga tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi jumlah emisi Gas Rumah Kaca (GRK), akan tetapi berhasil menghasilkan penghematan pengeluaran biaya energi secara signifikan dan mengurangi biaya operasional.
Sebagai contoh, Aryaduta memiliki Komite Penghematan Energi khusus di setiap hotel. Hal ini membantu Aryaduta dalam mencapai targetnya yaitu jumlah biaya penggunaan energi yang kurang dari 10% total pendapatannya.
“Selama bertahun-tahun, LPKR telah melakukan investasi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan kami dalam mendaur ulang air hujan dan air limbah untuk menambah sumber air dan mengurangi pengambilan air kami.” John menambahkan.
Baca Juga: Analis: LPKR Optimis Bukukan Pra Penjualan Rp 5,2 Triliun Tahun Ini
LPKR telah membangun beberapa kolam retensi untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan, yang selanjutnya diolah untuk digunakan kembali.
Selain itu, LPKR juga mengolah air limbah untuk digunakan kembali pada kegiatan operasional, seperti irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin, dan toilet flushing. Di Lippo Village, semua kebutuhan operasional seperti irigasi dan pembersihan saluran air telah menggunakan air limbah yang diolah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah