Suara.com - Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat pada akhir September lalu, Menko Luhut sempat kunjungi perusahaan milik Elon Musk, Boring Company.
"Kemarin Pak Luhut ketemu dengan Boring Company, salah satu anak perusahaan di grup Tesla, ya hanya diskusi saja sih," kata Jodi, Jumat (7/10/2022).
Ia menjelaskan, dalam kunjungan tersebut Luhut memang tidak bertemu dengan perwakilan Tesla. Ia juga memastikan pertemuan dengan Boring Company bukan dilakukan dalam rangka penjajakan.
Jaringan loop yang dibangun Boring Company pada dasarnya merupakan jalan tol di bawah tanah dengan menggunakan mobil listrik.
"The Boring Company memiliki alat bor dengan teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan yang lain, yang memungkinkan pengeboran dan pembuatan terowongan dilakukan lebih cepat dan lebih aman," imbuh Jodi.
Meski saat ini mobil listrik masih menggunakan pengemudi, tetapi ke depan teknologi mobil listrik bisa dijalankan dijalankan tanpa pengemudi.
"Dibandingkan dengan transportasi lain, sistem loop ini lebih cepat dan biayanya lebih murah," kata dia, dikutip dari Antara.
Boring Company yang didirikan Elon Musk, CEO Tesla Inc, adalah sebuah perusahaan jasa konstruksi terowongan dan infrastruktur Amerika Serikat. Proyeknya saat ini dan direncanakan adalah rancangan untuk sistem transit intrakota.
Proyek Boring Company yang sudah selesai yaitu sistem transportasi Las Vegas Convention Center Loop (LVCC) berupa terowongan sepanjang 1,7 mil yang dibangun dalam setahun. Sistem tersebut memangkas perjalanan 45 menit jalan kaki dengan hanya 2 menit dengan transportasi publik listrik.
Baca Juga: Menko Luhut Akui Tak Ingin Presiden: Jadi Saya Boleh Ngomong Bebas
Lebih lanjut, Jodi mengatakan proses negosiasi dengan Tesla masih terus berjalan. Pemerintah pun masih berharap Tesla bisa ikut masuk ke Indonesia menyusul sejumlah pemain kendaraan listrik sudah menyatakan komitmen seperti Hyundai dan Ford.
"Negosiasi tentu masih proses. Yang pasti Ford juga kemarin sudah teken MoU, kami berharap juga Tesla bisa segera ikut," katanya.
Kendati negosiasi masih berjalan, Jodi mengakui kemungkinan Tesla akan masuk ke salah satu bagian dari rantai pasok. Tesla sendiri disebut telah meneken kontrak pembelian nikel dari dua perusahaan di Indonesia senilai 5 miliar dolar AS.
Berita Terkait
-
Bos Adaro Akui Banyak Dibimbing Luhut Saat Negosiasi dengan Perusahaan China
-
Luhut Pernah Diskusi dengan Anak Usaha Tesla Bahas Tol Bawah Tanah Khusus Mobil Listrik
-
Jawaban Luhut Apakah Ingin Jadi Presiden atau Wakil Presiden? 'Hidup Ini Penuh dengan Misteri'
-
Luncurkan Buku Biografi, Luhut Singgung Keengganannya Menjadi Presiden
-
Menko Luhut Akui Tak Ingin Presiden: Jadi Saya Boleh Ngomong Bebas
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!
-
Bank Mandiri Dorong Akselerasi Inklusivitas, Perkuat Ekosistem Kerja dan Usaha Ramah Disabilitas