Suara.com - Harga minyak dunia anjlok 2 persen pada perdagangan hari Selasa, memperpanjang penurunan sesi sebelumnya lebih dari 1 persen, karena ketakutan resesi dan lonjakan kasus Covid-19 di China.
Mengutip CNBC, Rabu (12/10/2022) minyak mentah berjangka Brent, ditutup anjlok USD1,90, atau 2 persen menjadi USD94,29 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate, patokan Amerika Serikat, menyusut USD1,78, atau 2 persen menjadi USD89,35 per barel.
Presiden Bank Dunia, David Malpass, dan Managing Director Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva, Senin, memperingatkan tentang meningkatnya risiko resesi global dan mengatakan inflasi tetap menjadi masalah yang berkelanjutan.
"Ada pesimisme yang tumbuh di pasar sekarang," kata Craig Erlam, analis OANDA.
Minyak melonjak awal tahun ini, membawa Brent mendekati rekor tertinggi USD147 karena invasi Rusia ke Ukraina menambah kekhawatiran pasokan, tetapi harga melorot karena ketakutan seputar ekonomi.
Kekhawatiran pukulan lebih lanjut terhadap permintaan di China juga membebani pasar. Pihak berwenang meningkatkan pengujian virus korona di Shanghai dan kota-kota besar lainnya ketika infeksi Covid-19 melejit lagi.
"Dari sudut pandang ekonomi, sepertinya China membuang sesuatu yang berharga bersama sejumlah hal yang tidak terlalu penting dengan terus mengunci populasinya guna menurunkan kasus," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.
Minyak juga berada di bawah tekanan dari apresiasi dolar, yang mencapai level tertinggi multi-tahun di tengah kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga dan eskalasi perang Ukraina.
Dolar yang kuat membuat minyak lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain dan cenderung membebani selera risiko.
Baca Juga: Kekhawatiran Resesi Ekonomi Bikin Harga Minyak Anjlok Hampir 2 Persen
Namun, kerugian dibatasi oleh pasar yang ketat dan keputusan Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) dan sekutunya termasuk Rusia, bersama-sama dikenal sebagai OPEC Plus, untuk menurunkan target produksi mereka sebesar 2 juta barel per hari.
Presiden Joe Biden sedang mengevaluasi kembali hubungan Amerika dengan Arab Saudi setelah OPEC Plus, pekan lalu, mengumumkan akan memangkas output minyak, ungkap juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, Selasa.
"Kekurangan pasokan bahkan terus membayangi sampai tahun depan karena pemotongan produksi seharusnya berlaku hingga akhir 2023, menurut keputusan OPEC Plus," kata laporan Commerzbank.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Perusahaan RI Bakal Garap Proyek Kabel Laut Jakarta-Manado
-
Baksos Operasi Katarak BCA Bangun Harapan, Buka Jalan Hidup Masyarakat yang Lebih Produktif
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai