Suara.com - Harga emas dunia naik dari level terendah satu pekan pada perdagangan hari Selasa, terangkat depresiasi dolar dan investor bersiap untuk laporan inflasi utama Amerika yang akan mempengaruhi sikap kebijakan moneter Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Rabu (12/10/2022), harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD1.677,70 per ounce setelah melonjak sekitar 1 persen di awal sesi.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat menetap 0,6 persen lebih tinggi menjadi USD1.686,00 per ounce.
Dolar turun sekitar 0,3 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas yang dihargakan dengan greenback sedikit lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun melepaskan kenaikan dari hari sebelumnya, membantu permintaan untuk emas dengan yield nol.
"Pasar masih menantikan bagaimana data inflasi dan risalah Fed dimainkan menuju pertemuan Fed berikutnya," kata Ryan McKay, analis TD Securities.
Data inflasi AS, dirilis Kamis, diperkirakan tetap tinggi dan memperkuat retorika hawkish Fed tentang kebijakan moneter.
"Emas sebenarnya bertahan cukup kuat terhadap kenaikan suku bunga riil, jadi, saya pikir ada beberapa yang mengejar penurunan di sana," papar McKay.
Naiknya suku bunga AS meningkatkan opportunity cost memegang emas, yang tidak dikenakan bunga.
Baca Juga: Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Masih Dibanderol Rp949.000/Gram
Ke depan, "sulit untuk membuat kasus bullish bagi emas," mengingat puncak inflasi mungkin belum datang, dengan kenaikan suku bunga kemungkinan akan berlanjut sampai skenario seperti itu, kata Craig Erlam, analis OANDA.
Sementara itu harga perak merosot 1,2 persen menjadi USD19,42 per ounce, platinum menguat 0,2 persen menjadi USD900,35, dan paladium melorot 1,1 persen menjadi USD2.148,08.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya