Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pengalaman Indonesia dalam menangani pandemi Covid-19 perlu untuk diabadikan karena akan menjadi salah satu pelajaran penting bagi Indonesia di masa depan.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam grand launching buku “Keeping Indonesia Safe from The Covid-19 Pandemic” yang diselenggarakan di Washington DC, Amerika Serikat.
“Kami ingin mengumpulkan dan mengkurasi, melestarikan pengetahuan dan pengalaman ini sehingga dapat kemudian disajikan untuk Kementerian Keuangan, untuk generasi muda pengambil kebijakan berikutnya, akademisi, dan pembuat kebijakan Indonesia, juga dengan negara lain. Karena menurut saya, apa yang sebenarnya kita alami dan kita lakukan sangat relevan dengan banyak negara,” kata Sri Mulyani dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini bilang pandemi Covid-19 merupakan situasi extraordinary karena menciptakan implikasi yang luar biasa bagi kehidupan. Pemerintah harus memikirkan efek domino dari pandemi tersebut yang semula merupakan masalah kesehatan, kemudian merembet menjadi masalah sosial, ekonomi, hingga berpotensi berdampak pada sisi finansial.
“Ini bukan hanya kejutan yang menuntut kita untuk berpikir dan merancang kebijakan, seperti pada krisis keuangan 1997-1998 atau krisis keuangan global 2008-2009. Fokus kita sebagai pembuat kebijakan adalah benar-benar memahami apa itu krisis itu sendiri dan konsekuensinya dalam hal efek domino dari korporasi, sektor keuangan, hingga ekonomi,” katanya.
Untuk menghadapi pandemi tersebut, pemerintah mempelajari bagaimana menggunakan kebijakan fiskal dengan melihat buku pedoman ketika menghadapi krisis keuangan 1997-1998 maupun krisis keuangan global 2008-2009.
“Beberapa di antaranya sebenarnya masih relevan ketika kita dalam posisi merancang untuk kesiapsiagaan pandemi ini. Tetapi banyak lainnya yang sebenarnya benar-benar baru bagi kami,” jelasnya.
Maka dari itu, Sri Mulyani menilai penting mendokumentasikan pengalaman dalam menghadapi pandemi Covid-19 dalam buku tersebut sebagai pedoman untuk generasi selanjutnya.
“Tidak hanya untuk pandemi berikutnya, karena guncangan apa pun yang akan dan terus terjadi pada ekonomi akan benar-benar dihadapi, sama seperti hari ini ketika kita mengalami banyak krisis pangan dan energi global,” ujar Sri Mulyani.
Baca Juga: Sri Mulyani Bertemu Bos IMF, Indonesia Mau Jadi Pasien Juga?
Lebih lanjut, Dia menjelaskan penulis buku tersebut bukan hanya pengambil kebijakan di lingkungan Kementerian Keuangan, tetapi juga melibatkan pihak lain, seperti akademisi. Buku tersebut disusun dengan melihat kebijakan, data, dan informasi berdasarkan bukti.
“Kebijakan berbasis data dan juga mengevaluasi, meninjau kebijakan kami, dan juga melihat apa yang benar, apa yang salah, dan apa yang harus dan dapat diperbaiki, apakah kebijakan itu benar-benar efektif atau tidak. Jika tidak, maka koreksi seperti apa yang bisa kita lakukan. Apakah ini masalah data, apakah ini masalah desain, apakah ini masalah kebijakan itu sendiri atau instrumennya. Jadi, ini adalah peningkatan interaktif dan berkelanjutan yang sangat baik oleh kita semua,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional