Suara.com - Kyndryl (NYSE:KD), penyedia layanan infrastruktur TI terbesar di dunia, hari ini mengumumkan temuan baru dari ‘Kyndryl ASEAN Digital Transformation Study 2022’ yang baru saja diluncurkan, bekerja sama dengan perusahaan riset dan penasihat teknologi, Ecosystm. Studi ini bertujuan untuk menguraikan prioritas bisnis utama dan tren teknologi di perusahaan ASEAN, termasuk tujuan keberlanjutan mereka.
Lima ratus pemimpin C-level berpartisipasi dalam studi di seluruh ASEAN, dan temuan tersebut mengungkapkan bahwa kesadaran atas Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) tumbuh secara eksponensial di kawasan ini dengan beberapa industri yang memimpin.
Terlepas dari fokus yang lebih besar pada keberlanjutan, organisasi masih kekurangan strategi holistik dan bergulat dengan cara mengintegrasikan data mereka untuk menetapkan target berbasis sains, sambil menavigasi tantangan eksternal seperti peraturan yang lebih ketat.
Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun organisasi di ASEAN menyadari tanggung jawab mereka untuk menyeimbangkan keberlanjutan dan profitabilitas, masih ada tantangan yang menghalangi mereka untuk menetapkan dan mencapai tujuan keberlanjutan mereka.
Beberapa insight utama dari studi yang menyoroti keadaan organisasi berkelanjutan di ASEAN meliputi:
1. Keberlanjutan adalah Bagian Integral dari Prioritas Bisnis
Menurut studi tersebut, 77% organisasi di ASEAN berfokus untuk menjadi organisasi yang berkelanjutan. Mereka didorong untuk mengembangkan dan menunjukkan kesadaran LST dalam tindakan dan investasi mereka, oleh pelanggan, investor, dan oleh mandat keberlanjutan pemerintah. Namun, banyak organisasi mengejar tujuan keberlanjutan tanpa strategi yang mendukungnya – hanya 23% organisasi di ASEAN yang memiliki strategi keberlanjutan perusahaan.
2. Organisasi Sering Kekurangan Strategi Keberlanjutan Holistik
Sementara sebagian besar organisasi berfokus pada alokasi anggaran untuk inisiatif keberlanjutan, kemampuan mereka belum melampaui itu untuk mengidentifikasi keterampilan dan data yang tepat yang diperlukan untuk mendukung inisiatif tersebut. Hanya 4% organisasi di seluruh ASEAN yang memiliki strategi holistik dan berfokus pada tantangan eksternal dan last-mile seperti menegosiasikan kerangka pelaporan yang ambigu.
3. Pelanggan dan Investor Mendorong Upaya Keberlanjutan
Menanggapi harapan pelanggan telah menjadi norma untuk setiap bisnis yang sukses saat ini – dan ini meluas ke kesadaran lingkungan dan sosial. Faktanya, pelanggan mendorong tanggung jawab lingkungan dan sosial dalam organisasi; dalam banyak kasus, mereka lebih mendorong perusahaan daripada peraturan yang ada. Hal ini terutama berlaku di Filipina, Indonesia dan Thailand.
4. Data adalah Tantangan Utama untuk Inisiatif Keberlanjutan
Studi ini menemukan bahwa hambatan utama untuk proyek keberlanjutan di ASEAN adalah: 60% biaya operasional, 55% ketersediaan data, dan 50% kurangnya sumber daya khusus. Ini menegaskan bahwa inisiatif keberlanjutan organisasi masih dalam tahap awal.
Di dunia yang didorong oleh data saat ini, sangat mungkin bahwa organisasi memiliki akses ke data yang diperlukan untuk upaya keberlanjutan mereka. Namun, seringkali hal ini tidak terintegrasi dalam keseluruhan strategi data mereka yang membantu mengidentifikasi kumpulan data yang tepat, mengumpulkan data yang diperlukan di semua operasi, dan telah menyematkan analitik untuk insight yang tepat.
5. Industri Media dan Telekomunikasi Lebih Maju
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!
-
Rapat Paripurna Sepakat RUU P2SK Jadi Usulan DPR
-
Setelah Dua Hari Anjlok, Akhirnya IHSG Menghijau Didorong Penguatan Rupiah
-
Profit BUMN Bisa Jadi Modal untuk Investasi di Sektor Energi Terbarukan
-
Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Gagal Beli BBM Pertamina, Patra Niaga: Sudah Lazim
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif