Suara.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memamerkan produk olahan dari pangan lokal dalam acara Festival Pangan Lokal Provinsi Jateng di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Hal tersebut dilakukan untuk menyambut Hari Pangan Sedunia 2022.
"Hari ini kita pamerkan pangan lokal dengan satu harapan, masyarakat akan makin paham bahwa kita kaya, kita bisa melakukan. Tadi inovasi-inovasi makanannya luar biasa," kata Ganjar di lokasi, Rabu (19/10/2022).
Sebanyak 30 stand produk olahan berbahan dasar pangan lokal dipamerkan dalam acara tersebut. Di samping itu, hadir pula 14 bazzar produk ekonomi kreatif (ekraf) dari berbagai kabupaten/kota yang ada di Jateng.
Menurut Ganjar, produk pangan lokal sangat bisa menggantikan pangan konvensional yang selama ini dikonsumsi. Oleh sebab itu, kata Ganjar, jajaran pemerintah di Jateng memerkan olahan-olahan produk pangan alternatif.
"Jadi artinya pangan alternatif itu sangat bisa menggantikan makanan atau bahan pokok makanan yang selama ini secara mainstream digunakan," tuturnya.
"Nah mulai dari hulu sampai hilirnya dipamerkan di sini agar orang tidak hanya belajar produksi, tapi juga belajar pengolahan sambil membiasakan pangan alternatif atau subtitusi alias pengganti," sambung Ganjar.
Ganjar menjelaskan, pihaknya terus melibatkan banyak pihak untuk mengembangkan produk olahan berbahan dasar pangan lokal. Ganjar mengatakan, upaya ini dilakukan sebagai langkah mengantisipasi kerawanan pangan.
"Sekarang kita libatkan lembaga penelitian, perguruan tinggi, kawan-kawan petani, Pemda, kolaborasi untuk menyediakan itu. Sehingga kalau hari ini kita menyiapkan tahun-tahun ke depan potensi kerawangan pangan terjadi, maka gerakannya mulai hari ini," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar melihat langsung demo memasak spaghetti berbahan dasar mocaf. Adapun, mocaf merupakan produk tepung dari singkong yang termodifikasi.
Baca Juga: Pemetaan Jalur Moko Si Jampang, Agar Bisa Blusukan Salurkan Bahan Pangan ke Permukiman
"Umpama membuat spageti dari mocaf. Di tangan chef yang bagus, yang hebat, rasa persis mendekati 90 persen dan teksturnya juga sudah menyerupai seperti tepung," katanya.
Selain itu, Ganjar juga menyempatkan diri menjadi pembicara dalam talkshow bertajuk 'Milenial Sehat dengan Pangan Lokal'. Dalam kesempatan itu, Ganjar mengajak 150 siswa hingga mahasiswa yang hadir untuk mencegah stunting dengan mengonsumsi pangan lokal.
"Tentu kita bicara gizinya. Menghadapi stunting, bagaimana peduli sama gizi untuk ibu hamil, dan anak-anak. Itu pangan lokal ternyata cukup bisa kita pakai sebagai bahan untuk bisa membantu mereka," pungkas Ganjar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan