Adapun terkait solusi digital, AAM menerapkan IPOS Integrated Purchase Order System yakni sebuah sistem yang terintegrasi dengan berbagai fitur lain yang akan memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan ke AAM.
“Sebagai perusahaan distribusi produk farmasi dan produk kesehatan (consumer product), AAM berkomitmen untuk memuaskan semua pelanggan dan prinsipal. Itu kami lakukan dengan memberikan layanan yang efektif dan efisien melalui jenis produk yang semakin lengkap, jangkauan yang semakin luas dan sistem informasi yang handal dan terpercaya,” katanya.
Menurut Juliwaty, dengan bekal pengalaman dan dipercaya sebagai perusahaan distribusi produk obat, AAM terus menjadi pilihan bagi mitra bisnisnya. Salah satunya adalah perusahaan farmasi nasional PT Erlangga Edi Laboratories (Erela).
Erela mempercayakan produknya didistribusikan oleh AAM untuk channel Rumah Sakit dan Klinik terhitung mulai tanggal 1 Juli 2022. Erela adalah perusahaan farmasi yang didirikan di Semarang dan selama lebih dari 57 tahun melayani kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia.
AAM mendistribusikan produk Erela yang mencakup multivitamin, obat tetes mata, anti nyeri lambung, antibiotik, obat vertigo, obat rematik, obat asam urat dan pencegahan anemia.
Produk tersebut akan didistribusikan oleh AAM melalui 36 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain Erela, PT Phapros Tbk (PEHA) pada bulan Agustus 2022 juga menggandeng AAM untuk mendistribusikan produk farmasinya ke seluruh Indonesia. Kerjasama ini merupakan konsekuensi logis atas pertumbuhan industri farmasi di Indonesia yang cukup signifikan.
Hal ini mendorong banyak produsen obat-obatan untuk terus memperluas jaringan distribusinya.
PEHA yang merupakan BUMN farmasi mempercayakan produknya didistribusikan oleh AAM secara nasional terhitung mulai tanggal 01 Agustus 2022. PEHA adalah perusahaan farmasi yang didirikan sejak 1954 dan saat ini memproduksi lebih dari 250 jenis obat.
Baca Juga: Benarkah Ikan Mujair Bisa Memicu Kanker?
AAM mendistribusikan produk PEHA yang mencakup suplemen multivitamin, obat flu dan demam, obat alergi, antibiotik, dan banyak produk lainnya. Produk tersebut akan didistribusikan oleh AAM melalui 36 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
PEHA sangat menaruh perhatian terhadap rantai distribusi agar obat-obatan maupun alat kesehatan yang diproduksinya melalui proses yang panjang dan pengendalian kualitas yang ketat dapat dijangkau oleh semua daerah di Indonesia.
“AAM berharap, terjalinnya kerjasama serta adanya integrasi distribusi dan teknologi, Erela dan PEHA kedepan dapat tumbuh dan berkembang bersama, serta masyarakat dapat semakin mudah mendapatkan produk-produk berkualitas dari Erela dan PEHA,” tutup Juliwaty.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pengusaha Ungkap Plus Minus Larangan Impor Baju Bekas Menkeu Purbaya
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga
-
Menkeu Purbaya Tegas Sikat Impor Ilegal di Pelabuhan: Saya Nggak Akan ke Pasar
-
Emiten INET Sebentar Lagi Jadi Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Outsourcing PADA
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM