Suara.com - Sebanyak 12 bahan pokok strategis dalam kondisi aman untuk beberapa bulan ke depan. Ke-12 bahan pokok itu adalah beras, daging, bawang merah, bawang putih, cabe besar, cabe rawit, daging sapi, daging ayam, telur ayam, kedelai, minyak goreng dan juga gula pasir.
"Semua kebutuhan tersebut kita jaga dengan kuat. Bahkan neraca kita dari 3 tahun terakhir menunjukan, semua berjalan baik. Memang ada beberapa komoditi yang berasal dari impor, tapi semua bisa kita kendalikan," ujar Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam program President's Corner 3 Tahun Jokowi-Maruf Amin, yang disiarkan Metro TV, Jumat (12/10/ 2022).
Khusus ketersediaan beras, menurut SYL, stok yang ada saat ini mencapai 10,2 juta ton dan masih akan bertambah lagi, seiring panen raya di sejumlah sentra. Bagi SYL, beras adalah kebutuhan utama masyarakat Indonesia yang tidak boleh kurang oleh kondisi apapun.
"Alhamdulliah dari neraca yang kita siapkan di tahun 2022 ini, semua aman, cukup baik. Bahkan kalau bicara beras sebagai komponen yang paling strategis dan dasar, kita punya stok 10,2 juta ton dan masih menuai panen-panen pada waktu yang akan datang," ujarnya.
Menurut SYL, tersedianya komoditas beras selama ini merupakan hasil kerja keras petani dan semua pihak yang terlibat dalam melakukan produksi. Hal inilah yang membuat IRRI dan badan pangan dunia FAO memberikan apresiasi dan penghargaan swasembada.
"Saya kira, pertanian dan ketahanan pangan Indonesia, salah satu ketahanan pangan yang menurut FAO menjadi leader dan contoh pada negara-negara tropis. Sistem ketahanan pangan kita mendapatkan penghargaan dari FAO. Tidak hanya itu, kalau kita lihat ekspor kita tumbuh dengan baik," katanya.
SYL menambahkan, pertanian telah terbukti mampu menjadi salah satu bantalan ekonomi nasional, di saat Indonesia dan dunia mengalami krisis pandemi. Komoditas Indonesia banyak yang menjadi komoditas unggulan di pasar internasional.
"Kita harus percaya diri menyatakan bahwa kita memiliki sistem dengan kerja sama yang sangat baik, keterlibatan para bupati dan gubernur secara baik. Pangan kita pun cukup bisa menghadapi berbagai macam gejolak," katanya.
SYL minta jajaran Kementan dan pemerintah daerah untuk terus menjaga pangan, khususnya 12 kebutuhan bahan pokok hingga akhir tahun mendatang.
"Kita harus jaga kebutuhan dasar nasional kita, khususnya di 12 komoditi, semua daerah harus menjaga. Kita punya maping, mana daerah produsen, mana daerah kekurangan, bagaimana mengatur ekosistim dan logistiknya seperti itu harus kita persiapkan. Yang lebih penting, besok itu kita hadapi krisis global yang pasti kita akan terimbas," jelasnya.
Berita Terkait
-
KUR Jadi Solusi Permodalan di Tengah Krisis Pangan Global
-
Pupuk Organik Dinilai Jadi Solusi Ketergantungan Pupuk Kimia
-
Wanita Tani Indonesia HKTI Diharapkan Jadi Prioner Gerakkan Perempuan Bangun Sektor Pertanian
-
Hadapi Era Digital Marketing, Mahasiswa Polbangtan YoMa Kementan Pelajari Teknologi Pengemasan Tingkatkan Mutu Produk Olahan
-
Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Tradisional Jember Meroket, Cabai Merah Dibanderol Hingga Rp40 Ribu per Kg
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur