Suara.com - Nilai tukar rupiah berakhir melemah pada perdagangan awal pekan ini, dimana mata uang garuda tumbang ke level Rp15.597 atau melemah 43 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp15.554.
Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar diperdagangkan datar pada hari Senin, dengan indeks dolar dan indeks dolar berjangka melayang di sekitar level 110.
"Greenback diperkirakan akan menguat dalam beberapa hari mendatang karena para pedagang mengantisipasi kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin oleh Federal Reserve pada hari Rabu," ujar Ibrahim dalam analisanya.
Namun, pasar juga bertaruh bahwa tanda-tanda dari beberapa tekanan inflasi yang berkurang akan mendorong The Fed untuk melunakkan sikap hawkishnya dalam beberapa bulan mendatang. Dolar dan imbal hasil Treasury AS turun dari tertinggi multi-tahun pada Oktober karena gagasan itu.
Data menunjukkan sektor manufaktur negara itu secara tak terduga menyusut pada Oktober. Aktivitas bisnis secara keseluruhan juga secara tak terduga terkontraksi karena beberapa pusat ekonomi mengalami kebangkitan kasus COVID-19.
Sementara itu dari sisi internal Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa inflasi pada Oktober 2022 akan mencapai 5,8 persen secara tahunan (YoY).
"Inflasi ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan inflasi pada September 2022 yang mencapai 5,95 persen secara tahunan (YoY). Sedangkan secara bulanan diperkirakan inflasi akan mencapai 0,05 persen yang disumbang oleh kenaikan harga bensin sebesar 0,06 persen dan tarif angkutan kota sebesar 0,04 persen," katanya.
Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan rupiah dibuka berfluktuatif. Namun berpotensi melemah di rentan Rp15.570-Rp15.650 per dolar AS.
Baca Juga: Melemah 1 Poin, Rupiah Pagi Beranjak ke Posisi Rp15.564/ USD
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Naik Kelas Bersama BRI, UMKM Fashion Asal Bandung Ini Tembus Pasar Internasional
-
Apa Itu Co Living? Tren Gaya Hidup Baru Anak Muda
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
SPBU Swasta Beli BBM dari Pertamina, Simon: Kami Tak Cari Untung!
-
Jurus SIG Hadapi Persaingan: Integrasi ESG Demi Ciptakan Nilai Tambah Jangka Panjang
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
Kemenhub 'Gandeng' TRON: Kebut Elektrifikasi Angkutan Umum, Targetkan Udara Bersih dan Bebas Emisi!
-
Harris Arthur Resmi Pimpin IADIH, Siap Lawan Mafia Hukum!
-
Fakta-fakta Demo Timor Leste: Tekanan Ekonomi, Terinspirasi Gerakan Warga Indonesia?