Suara.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berharap, pemerintah tetap memberikan bantuan berkelanjutan, mulai dari bantuan langsung tunai, program keluarga harapan, hingga subsidi upah untuk masyarakat marjinal agar menjaga daya beli.
"Ketika konsumsi terjaga, ketersediaan barang terjaga, maka dunia boleh krisis, tapi Indonesia masih bisa optimis," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey, Rabu (2/11/2022).
Ia menilai pelaku usaha ritel menilai kondisi Indonesia berada dalam tingkat moderat, jauh dari kondisi dunia yang sedang mengalami krisis
Optimisme itu, kata Roy, merujukpada indikator kinerja ekonomi Indonesia yang masih tumbuh 5,44 persen pada triwulan II 2022 dan inflasi Oktober 2022 sebesar 5,71 persen, yang turun dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,95 persen.
"Artinya, dengan kondisi yang sudah berfluktuasi di global, Indonesia bisa menurunkan inflasi. Ketika kita melihat laporan inflasi kemarin bisa turun jadi 5,71 persen, ada optimisme dari sektor hilir, yakni ritel, melihat ke tahun depan," kata dia.
Namun demikian, Roy mengaku kondisi yang membaik itu tetap harus diwaspadai. Pasalnya, gejolak global tidak bisa diprediksi ke depan.
Ia juga mengingatkan ada dua hal yang harus jadi perhatian pemerintah untuk bisa menjaga optimisme dunia usaha, yaitu ketersediaan barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting) serta terjaganya daya beli atau konsumsi masyarakat.
"Dua indikator ini kita harapkan dapat terus terjaga melalui peran pemerintah untuk terus juga memberi bantuan/subsidi kepada masyarakat terutama masyarakat marjinal," ungkapnya kepada Antara.
"Harapan kita tahun depan masih baik, tapi tetap waspada karena peperangan belum selesai, krisis dunia belum selesai. Jadi tetap waspada, efisien, efektif, mencermati akan ekspansi atau investasi, jangan sembarang ekspansi atau investasi," pungkas Roy.
Baca Juga: Parah! Waroeng SS Potong Gaji Karyawan Penerima BSU
Berita Terkait
-
Ritel Optimis Tetap Catat Kinerja Positif Meski Ada Ancaman Krisis, Ini Alasannya
-
BSU Rp600 Ribu Mulai Cair Hari Ini, Bisa Diambil di Kantor Pos atau Via Pospay
-
Resesi Ekonomi Membayangi, Minimalkan Dampaknya dengan Prioritaskan 5 Hal Berikut
-
Puan Maharani Ingatkan Ancaman Resesi Hingga Penegakan Hukum Judi Online
-
Parah! Waroeng SS Potong Gaji Karyawan Penerima BSU
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK