Apa yang menjadi kandungan isi draf perpres tersebut, dinilainya sangat luar biasa dan bagus, karena bisa mengatur dan mengendalikan semua stakeholder, serta penentu kebijakan untuk fokus dan saling mendukung.
“Sudah sepantasnya kita acungi jempol. Dengan Perpres tersebut, diharapkan semua serius dan fokus saling bantu membantu dan mendukung untuk bisa swasembada. Sehingga, tidak terjadi lagi praktik seperti sebelumnya yang dominan capitalis dan permainan politik,” kata Sunardi.
Melalui Perpres tersebut, Sunardi berharap usaha tani tebu akan semakin menarik, karena lebih jelas siapa yang berperan dan bertanggung jawab. Menurutnya, ketika belum swasembada atau budidaya gula masih kurang, tebu adalah usaha yang menarik dan menjanjikan.
“Namun, apa yang terjadi, sekian lama kita merdeka, setiap panen raya tebu, gula tidak laku dan susah jual. Petani harus ambil kredit talangan. Bahkan, Holding PTPN III yang membeli gula petani pun tak bisa jual, termasuk penugasan BULOG untuk belipun, juga merugi,” ungkap Sunardi.
Menurut Sunardi, hal tersebut menjadi tanda tanya, mengingat setiap panen raya, para pedagang merasa takut dan cemas untuk membeli gula.
“Alasannya selalu gula rafinasi rembes dan impor penugasan banyak. Apalagi, saat kita panen, impor raw sugar ataupun white sugar malah datang,” ujarnya.
Sunardi berpandangan, kebijakan perluasan areal dengan pemanfaatan lahan hutan merupakan langkah yang tepat sebagai solusi. Menurutnya, kedaulatan pangan terintegrasi harus dilakukan supaya bisa tetap berswasembada di semua komoditi pangan.
“Sudah saatnya pemerintah bekerja nyata dan tegas, jangan mau dijadikan alat kelompok tertentu atau kaum kapitalis yang hanya menguntungkan mereka. Kedaulatan pangan dengan ketahanan dan berswasembada nasional adalah harga mati,” tegas Sunardi.
Baca Juga: Keseriusan Pemerintah untuk Swasembada Gula Disorot, Perpres Terlalu Fokus Impor
Berita Terkait
-
Keseriusan Pemerintah untuk Swasembada Gula Disorot, Perpres Terlalu Fokus Impor
-
Cetak Entrepreneur dari Kalangan Santri, PTPN III Bersama 32 BUMN Lain Tanamkan Pendidikan Wirausaha di Pesantren
-
Dirut PTPN III Dampingi Erick Thohir Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional untuk Ketahanan Pangan dan Energi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Wamentan Sudaryono Ajak Jajaran Kementan Perkuat Integritas: Korupsi Adalah Extraordinary Crime!
-
Bank Indonesia: Ekspor Kopi Indonesia Laris di Afrika hingga Amerika
-
Harga Emas Hari Ini Kompak Naik Lagi, Siap Borong di Pegadaian?
-
Risiko Galbay Pinjol Bikin Susah Pengajuan Modal, Ini Solusi Perbaiki SLIK OJK
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo