Suara.com - Industri nikel digadang-gadang bakal menjadi primadona di masa depan. Tentu tak berlebihan karena Indonesia merupakan negara penghasil nikel terbesar di dunia.
Pengamat Ekonomi dan Energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi berpendapat bahwa nikel memiliki prospek yang sangat bagus dalam jangka panjang. Hal itu lantaran nikel tidak hanya bisa dijadikan bahan baku baterai kendaraan listrik saja, melainkan juga dipoles menjadi produk-produk lain bernilai ekonomi tinggi.
“Jangka panjang nikel memiliki prospek yang bagus. Kebijakan larangan ekspor ini sudah tepat, tapi tentu itu saja tidak cukup. Apalagi, produk turunan nikel juga berpotensi memiliki nilai ekonomi tinggi dan bisa meningkatkan devisa negara,” kata Fahmy.
Lebih lanjut, menurutnya, ada tiga hal yang perlu dilakukan pemerintah agar industri nikel ke depan makin bersinar. Tidak hanya sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik saja, juga mampu mengekspor produk kendaraan listrik.
Pertama, pemerintah perlu menciptakan serta menjaga ekosistem nikel, terutama bagaimana kapasitas produksi bisa dipenuhi dan sesuai target. Kedua, inovasi produk turunan nikel dengan memfokuskan pada riset dan pengembangan, serta berkolaborasi dengan banyak pihak.
“Ketiga dan yang cukup penting adalah adanya transfer teknologi. Kita punya sumber daya besar, tapi teknologinya masih perlu banyak belajar,” ujar Fahmy.
“Saya berkeyakinan harga mobil listrik bisa jauh lebih murah jika ekosistemnya berjalan dan komponen teknologi serta adanya komitmen bersama dari pemerintah,” lanjutnya.
Di sisi lain, kehadiran nikel serta produk turunannya yang lebih ramah lingkungan turut berkontribusi pada misi pemerintah yang menginginkan nol emisi karbon atau net zero emission (NZE) pada 2060.
Meski tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, namun misi tersebut bukan mustahil terwujud. Asalkan pemerintah memiliki komitmen bersama untuk merealisasikan hal itu.
Baca Juga: Nikel Indonesia Banyak Dikuasai China, Pengusaha Pribumi Makin Tak Berdaya
“Komitmen Presiden Jokowi sangat tinggi, namun ini juga perlu didukung oleh para Menteri dan pemangku kebijakan di bawahnya. Jangan sampai ada kontradiksi kebijakan,” kata Fahmy.
Sementara itu, Holding BUMN Industri Pertambangan atau MIND ID mematok target pengurangan emisi karbon di tiap perusahaannya sebesar 28 persen pada 2030 mendatang. Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID Dany Amrul Ichdan menjelaskan upaya pengurangan emisi karbon yang ternyata telah dilakukan sejak 2020 lalu.
Menurutnya, Grup MIND ID sudah mengimplementasikan program – program carbon reduction dan carbon offset yang dapat mengurangi emisi GRK sejumlah lebih dari 400 ribu ton C02e atau sebesar 28% dari target pengurangan emisi pada tahun 2030.
"Setiap Anggota memiliki target terhadap pengurangan carbon, sehingga target Net Zero Emission (NZE) di 2060 serta pengurangan carbon sebanyak 28 persen di 2030 dapat tercapai," kata Dany dalam keterangan resminya.
Sementara, Deputy Head of Site PT Trimegah Bangun Persada (PT TBP) Primus Priyanto mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan langkah untuk mendukung net zero emission (NZE).
Langkah-langkah tersebut digolongkan dalam 3 prinsip utama yaitu: pengurangan/mengontrol emisi, penggunaan energi terbarukan dan penyerapan gas buang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Dukung Ketahanan Pangan di Indonesia Timur, Waskita Karya Kerjakan Jaringan Irigasi di Merauke Papua
-
Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy
-
Emiten Properti LPCK Bukukan Pendapat Rp 3,44 Triliun di Kuartal III-2025, Melonjak 251 Persen
-
Optimisme Ekonomi RI Makin Membaik Dorong IHSG Melonjak di Akhir Perdagangan Hari Ini
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
-
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah Senin Sore Ini
-
Rupiah Melemah, Ini Biang Keroknya Kata Ahli!
-
Investor Asing di Mata Menkeu Purbaya: Dia Tidak Akan Bangun Negara Kita!