Suara.com - Low Tuck Kwong kembali meraup cuan miliaran rupiah dari saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN). Hal itu sejalan dengan aksi divestasi saham BYAN oleh Low Tuck Kwong pada 31 Oktober dan 3 November 2022 lalu.
Dalam keterbukaan informasi, Low Tuck Kwong menyampaikan bahwa pada saat tersebut ia menjual sebanyak 160.000 lembar saham BYAN.
Penjualan saham dilakukan dengan harga Rp30.000 per saham. Jika dikalkulasikan, Low Tuck Kwong mengantongi dana segar hingga Rp4,8 miliar.
"Tujuan dari transaksi adalah divestasi. Status kepemilikan saham langsung," ungkap Low Tuck Kwong dilansir dari WartaEkonomi.co.id jaringan Suara.com
Meski saham bernilai miliaran rupiah itu dijual, persentase kepemilikan Low Tuck Kwong dalam BYAN masih dominan, yakni 60,94%.
Secara keseluruhan, Low Tuck Kwong menggenggam 2.031.287.287 lembar saham BYAN. Jumlah tersebut berkurang dari sebelum transaksi yang mencapai 2.031.447.287 lembar.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan
-
Penerimaan Bea Cukai Tembus Rp 269,4 Triliun per November 2025, Naik 4,5%
-
BUMI Borong Saham Australia, Ini Alasan di Balik Akuisisi Jubilee Metals