Suara.com - Berasal dari keluarga miskin bukan berarti seseorang tak bisa jadi sukses dan kaya raya di masa mendatang. Namun, memang ada kalanya kemiskinan bagaikan lingkaran setan. Orang tua miskin yang kesulitan memberi pendidikan yang baik untuk anak-anaknya, kemungkinan akan membuat anak-anak mereka tetap hidup dalam kemiskinan.
Namun, baru-baru ini ada sebuah studi yang mengungkap cara agar anak-anak dari keluarga miskin bisa keluar dari kemiskinan. Dikatakan bahwa jika seorang anak yang cenderung miskin tinggal di area yang membuat mereka bisa berteman dengan anak kaya, maka anak miskin tersebut berpeluang memperoleh pendapatan 20 persen lebih tinggi dibandingkan rata-rata.
Studi tersebut bertajuk Social capital I: measurement and associations with economic mobility. Ekonom Raj Chetty dari Harvard University bersama timnya menggunakan sekitar 72 juta pengguna Facebook berusia 25-44 tahun di Amerika Serikat untuk penelitian ini.
Hasil studi yang dipublikasikan melalui jurnal Nature pada 1 Agustus 2022 lalu ini kemudian menjelaskan, bahwa pertemanan antarkelas adalah salah satu prediktor terkuat mobilitas ekonomi, yang sudah diidentifikasi sampai saat ini.
Para peneliti mengatakan bahwa membangun relasi antarkelas ekonomi ini adalah kunci untuk mengurangi bias pertemanan sekaligus meningkatkan ekonomi orang-orang miskin, bahkan jika pertemanan itu berakhir di masa kanak-kanak.
Dilansir dari ScienceNews, di Amerika ada sebuah organisasi nirlaba bernama Inner City Weightlifting yang memiliki misi menghubungkan orang dari latar belakang sosial berbeda. Mereka melatih orang-orang kurang mampu sebagai pelatih gym pribadi dan mengkoneksikan mereka dengan klien yang lebih kaya.
Jon Feinman, CEO organisasi nirlaba tersebut, mengatakan bahwa umumnya para pelatih dan klien pada akhirnya menjadi teman. Salah satunya adalah Bobby Fullard, seorang pelatih berusia 30 tahun.
Beberapa tahun lalu, Fullard diajak seorang klien di gym-nya untuk berolahraga lari pada hari Sabtu. Meski sedikit enggan karena merasa tak nyaman, Fullard memenuhi ajakan tersebut. Dari situ, hubungan pertemanan di antara individu beda kelas ekonomi itu pun dimulai. Belakangan, saat Fullard membuka bisnis pertukangannya sendiri, kedua partner larinya itulah yang jadi klien pertamanya.
Hal inilah yang disebut oleh para peneliti sebagai paparan dan bias pertemanan. Apa yang dimaksud dengan paparan adalah jumlah rata-rata orang kaya yang berelasi dengan orang miskin dalam kehidupan sehari-hari mereka, misalnya di sekolah, tempat kerja, atau organisasi keagamaan. Sementara, bias pertemanan adalah tingkat pertemanan orang miskin dengan orang kaya di suatu lingkungan sosial.
Meski begitu, sosiolog dari University of Pennsylvania, Xi Song, mengatakan bahwa studi tersebut menggunakan big data untuk menjelaskan sebuah penelitian lama tentang bagaimana hubungan sosial anak miskin dengan orang yang lebih kaya bisa mengangkatnya dari kemiskinan.
"Untuk orang-orang yang Anda kenal baik, dengan siapa anda memiliki relasi yang kuat, maka Anda akan memiliki sumber daya atau status sosial yang sangat mirip," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing