Suara.com - Pemerintah memprioritaskan pembangunan ekonomi, termasuk di dalamnya pengentasan masalah kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan pertumbuhan ekonomi dan sosial. Pemerintah juga berusaha untuk meningkatkan kapasitas para pelalu UMKM, karena memiliki kontribusi yang tinggi terhadap penyerapan tenaga kerja dan kontribusinya pada Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Kendati demikian diperlukan dukungan pendampingan usaha dan fasilitas pembiayaan baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun perbankan dan jasa keuangan formal, sehingga banyak pelaku usaha yang terangkat ekonominya.
Latar belakang inilah yang menggerakkan para aktivis pemuda di wilayah Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam koperasi dengan konsep syariah, atau dikenal dengan nama Baitul Maal wat Tamwil (BMT), yakni KSPPS BMT Al Hidayah Ummat Sejahtera, pada Maret 2006.
Berlokasi di Jalan Jurusan Kotaraja Tetebatu Desa Kotaraja, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi NTB, koperasi primer tingkat provinsi ini yakin bahwa kehadiran BMT dapat menghimpun dan menyalurkan dana sekaligus sebagai penyalur dana infaq, zakat, dan shadaqah, serta membantu para pelaku usaha kecil yang masih terjerat rentenir dan tidak mampu mengakses permodalan ke perbankan.
Seiring berjalannya waktu, KSPPS BMT Al Hidayah Ummat Sejahtera, yang telah memiliki satu kantor pusat dan satu kantor cabang menghadapi sejumlah tantangan. Terdapat kebutuhan anggota yang tidak mampu mengakses perbankan dan banyaknya anggota yang bergerak di sektor produktif, memperluas segmen pelayanan anggota dan ekspansi pasar pada anggota dengan kapasitas usaha yang lebih besar, serta upaya memperkuat likuiditas keuangan BMT secara umum.
Hal-hal inilah yang melatarbelakangi koperasi mengajukan pembiayaan ke LPDB-KUMKM.
“Poin lainnya, meningkatnya kebutuhan akan adanya dana dari pihak ketiga, dengan tingkat floating yang relatif stabil dan predictable, dimana jelas intensitas pengambilan dan angsurannya. Hal ini membuat pengelolaan keuangan BMT menjadi lebih terencana. Di samping itu, tingkat persentase margin yang lebih rendah dibanding lembaga keuangan lain, menjadi alasan utama dimana KSPPS BMT Al Hidayah Ummat Sejahtera memulai untuk bermitra dengan LPDB-KUMKM,” tutur Ketua KSPPS BMT Al Hidayah Ummat Sejahtera, Muhammad Amin Qutbi.
Amin mengatakan, peran BMT sebagai lembaga keuangan sesuai visinya, tidak hanya bergerak dalam pemenuhan target usaha berbentuk profit atau keuntungan semata, namun juga sebagai lembaga dakwah yang mengajarkan nilai-nilai rahmat kepada seluruh alam, terlebih kepada sesama muslim. Dengan total aset hingga September 2022 sebesar Rp14,84 miliar, KSPPS BMT Al Hidayah Ummat Sejahtera mencatatkan total anggota berjumlah 3.649 orang, dengan jumlah karyawan sebanyak 21 orang.
“Kami mendapatkan informasi mengenai dana bergulir LPDB-KUMKM dari bimbingan teknis dan ditindaklanjuti oleh satuan wilayah LPDB-KUMKM di Jawa Timur. Pengajuan pembiayaan pertama pada tahun 2015 hingga pengajuan keempat, kami belum dapat kesempatan dalam mengakses dana bergulir karena masih terkendala pada tata kelola organisasi, manajemen, dan bisnis yang belum baik dan sehat. Namun LPDB-KUMKM tidak pernah lelah dan berhenti melakukan pendampingan dan bimbingan sehingga kami akhirnya dapat menjadi lembaga yang baik dan profesional,” jelas Amin.
Baca Juga: Di Tengah Tantangan Pandemi, Realisasi Penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM Triwulan 1 Lampaui Target
Hingga Juli 2022, lanjut Amin, KSPPS BMT Al Hidayah Ummat Sejahtera dinyatakan memenuhi persyaratan pembiayaan LPDB-KUMKM dan memperoleh kucuran dana bergulir sebesar Rp3 miliar.
Dukungan perkuatan modal dari LPDB-KUMKM membawa dampak signifikan bagi koperasi, di antaranya untuk menambah likuiditas keuangan koperasi dan meningkatkan outstanding pembiayaan sebesar 30 persen dengan total outstanding sebelumnya.
“Selain itu, dana bergulir membawa manfaat besar untuk anggota, di antaranya untuk pemulihan modal usaha, peningkatan layanan dengan kapasitas atau segmen usaha yang lebih besar, memperluas peluang pengembangan usaha dengan dukungan pembiayaan yang lebih murah dari sebelumnya,” jelas Amin.
Berkenaan dengan hal tersebut, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo menyatakan, LPDB-KUMKM hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menjadi pilihan terbaik kepada para pelaku KUMKM yang membutuhkan dukungan permodalan sebagai upaya meningkatkan skala bisnisnya.
“Tarif layanan yang ditawarkan LPDB-KUMKM kepada pelaku usaha koperasi memberikan kemudahan dan pembiayaan yang murah dan ramah. Hal ini merupakan upaya dan strategi pemerintah dalam meningkatkan koperasi dan UMKM, agar usahanya dapat naik kelas (scaling up),” jelas Supomo.
Pihaknya juga turut aktif dalam mendukung perkembangan koperasi syariah melalui penyediaan dana bergulir khusus untuk disalurkan kepada koperasi syariah dan BMT.
Berita Terkait
-
Bersinergi Pulihkan Bali Pasca Pandemi, LPDB Gandeng Dekranas Bantu UMKM melalui Dana Bergulir bagi Koperasi
-
LPDB-KUMKM Perkuat Pembiayaan Koperasi Sektor Riil untuk Perkuat Swasembada Pangan
-
Bangkitkan Perekonomian Bali Pasca Pandemi, LPDB Salurkan Dana untuk 5 Koperasi
-
KSP Kopdit Suka Damai Berhasil Bangkit Berkat LPDB-KUMKM
-
LPDB Selalu Berupaya Akselerasi Perekonomian Masyarakat Melalui Pelatihan dan Pendampingan
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Purbaya Buka Suara usai Mantan Dirjen Pajak Diperiksa Kejagung, Singgung Manipulasi Laporan
-
Purbaya Usai Diajak Rosan ke China buat Negosiasi Utang Whoosh: Asal Dia yang Bayar!
-
Berkat Program PNM Mekaarpreneur, Usaha Kerupuk Udang Naik Kelas
-
PNM Umumkan Kompetisi Video bagi SMA Sederajat, Cek Syarat & Ketentuan Lengkapnya
-
Heboh Negara dalam Negara, Purbaya Siap Kirim Petugas Bea Cukai ke Bandara PT IMIP
-
Mantri BRI Dipuji Menteri UMKM Saat Kena Sidak KUR UMKM
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah Tipis, Kebijakan Purbaya Jadi Sorotan
-
CGPI Award 2025: PT Pegadaian Sukses Pertahankan Predikat Most Trusted Company
-
Jelang Nataru, Pertamina Pastikan Stok Energi Aman
-
Melihat Lebih Dekat Pembangunan Jembatan Kaca Terpanjang di Indonesia