Suara.com - Relawan Srikandi Ganjar Provinsi Lampung menggelar bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan mengusung tema 'Yummy Culinary Sensation' di kawasan Way Halim, Bandar Lampung.
Korwil Srikandi Lampung, Diana Ali mengatakan, kegiatan bazar ini sebagai upaya mendongkrak ekonomi pelaku UMKM, serta mendorong pelaku UMKM untuk bangkit dan berkembang, terlebih pasca pandemi Covid-19.
"Tujuan kegiatan ini memperkenalkan UMKM lokal ke masyarakat, supaya maju dan berkembang, serta mendorong terjadinya peningkatan ekonomi," kata Diana.
Diana menuturkan, para milenial dan warga yang hadir mendapatkan kupon yang bisa ditukarkan dengan produk UMKM yang telah diundang di bazar tersebut. Srikandi memberdayakan UMKM yang ada di kawasan Way Halim, Bandar Lampung.
Melalui kegiatan ini, Diana ingin memperkenalkan produk UMKM kepada para masyarakat, khususnya perempuan milenial. Ia berharap kaum milenial kedepannya bisa terus menikmati produk UMKM dan turut serta mempromosikannya.
"Ini makanan gratis semua, peserta bisa menikmati makanan beserta mini musik. Diharapkan kedepanya mereka lebih mengedepankan produk lokal dalam menikmati kulinernya," tuturnya.
Bazar ini dimeriahkan oleh penampilan band lokal dari Lampung bernama Arti Kata. Personel dari kalangan mahasiswa ini berhasil menghibur ribuan Srikandi Ganjar dan masyarakat yang datang-pergi, silih berganti hadir dalam kegiatan tersebut. Srikandi juga turut memberikan sejumlah doorpize kepada perempuan yang hadir.
Selain itu, Srikandi Ganjar juga turut mensosialisasikan program Ganjar Pranowo yang berpihak pada perempuan, kaum milenial dan UMKM, diantaranya Lapak Ganjar, Kredit Lapak, Kredit Murah dan program beasiswa.
Lapak Ganjar merupakan salah satu upaya Ganjar membantu pemasaran produk UMKM melalui media sosial. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah, pada awal Oktober lalu, sedikitnya sudah 2.882 UMKM di 112 kabupaten/kota yang dipromosikan dalam program Lapak Ganjar.
Baca Juga: SDG Jatim Kenalkan Program Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Pondok Pesantren ke Ribuan Santri
"Pak Ganjar juga mendorong pelaku UMKM dengan program diantaranya Lapak Ganjar," imbuhnya.
Kegiatan bazar ini disambut baik dan antusias oleh kaum milenial dan masyarakat. Diana berkomitmen untuk terus menggelar kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat khususnya perempuan milenial.
Srikandi Ganjar Lampung siap melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak, khususnya perempuan milenial untuk menjadikan Ganjar Presiden 2024.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman
-
Purbaya Pesimis DJP Bisa Intip Rekening Digital Warga Tahun Depan, Akui Belum Canggih
-
Sempat Tolak, Purbaya Akhirnya Mau Bantu Danantara Selesaikan Utang Whoosh
-
Purbaya Duga Pakaian Bekas Impor RI Banyak dari China, Akui Kemenkeu Lambat Tangani