Suara.com - Pecinta sepak bola Indonesia terus mendesak agar federasi sepak bola Indonesia yakni PSSI segera direformasi, setelah tidak mampu menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi selama ini, baik kasus Kanjuruhan Malang, pertikaian antar suporter hingga terjadi dugaan pengaturan skor disetiap pertandingan di liga satu Indonesia.
Anggota Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan, yang harus dilakukan sekarang adalah Kongres Luar Biasa (KLB) yang sudah dijadwalkan bersama, agar permasalahan dalam sepak bola Indonesia bisa diselesaikan dengan cepat, setelah adanya pengurus baru PSSI.
“Ini kan PSSI mau KLB, sejauh mana nih KLB-nya, karena soal pantasnya itu gampang yang penting adalah prosesnya itu harus dilewati,” kata Dede Yusuf kepada wartawan, Rabu (30/11/2022).
Terkait dengan nama-nama yang dinilai layak memimpin PSSI, politisi Partai Demokrat itu enggan berkomentar lebih jauh, karena dirinya tidak memiliki hak dalam memilih calon ketua umum, namun para pemilih itu berasal dari klub-klub peserta liga Indonesia.
“Jadi yang memilih Ketum PSSI itu adalah para klub, dalam hal ini kita anggapnya PSSI itu sebagai Cabor bola, tentu yang memiliki hak suara adalah diusulkan oleh klub,” ujarnya.
“Jadi soal siapa yang pantas dan yang tidak pantas biarkan klub yang menilai bahwa ada beberapa nama yang saya dengar-dengar Pak Erick, Kaesang lalu kemudian juga Pak Iwan bule juga mau maju lagi saya juga dengar. Jadi saya tidak boleh berpihak ya, siapa yang bagus karena saya tidak punya suara,” sambungnya.
Terkait dengan kualitas, Dede Yusuf tidak bisa memungkiri jika Menteri BUMN Erick Thohir memiliki kompetensi di atas segalanya, karena dia pernah memimpin berbagai tim sepak bola, baik tingkat nasional hingga internasional.
“Secara pengalaman pribadi saya sama Pak Erick itu sama-sama mengurus Persib. Jadi saya tahu bahwa beliau punya kompetensi dan punya hubungan yang baik dengan FIFA ya dan itu pasti,” ucapnya.
Dede Yusuf menegaskan, bahwa pengakuan bahwa Erick Thohir memiliki kompetensi bukan berarti dirinya mendukung Erick Thohir menjabat Ketum PSSI, tetapi hal tersebut disampaikan berdasarkan fakta bahwa dia (Erick Thohir) sudah berkecimpung di dunia sepak bola sejak lama.
“Jadi prinsipnya memang kompetensi juga dengan olahraganya. Kan dia juga basket, bola juga gitu, jadi saya tidak mau misalnya saya mengatakan preferensi saya kepada Pak Erick, tetapi saya melihat memang dia punya kompetensi di bidang olahraga,” jelasnya.
Atas dasar itu, politisi asal Jawa Barat (Jabar) itu memastikan DPR tidak punya hak apapun untuk memberikan preferensi kepentingan, selain menjalan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2022 untuk melaksanakan apa yang menjadi amanat yaitu membentuk peraturan bersama mengenai pengelolaan sepak bola berstandar.
“Kan undang-undang olahraga juga, statuta FIFA dan undang-undang hukum negara. Yang pastinya harus cinta kepada sepak bola, itu yang paling penting,” ungkapnya.
Sementara itu, CEO Perfekto Indonesia Amir Faisal menuturkan, Erick Thohir yang berasal dari kalangan profesional dan pebisnis dinilai sangat tepat menahkodai PSSI.
"Sehingga sepak bola tanah air dapat berkembang dengan baik dan bersaing di kancah Internasional," ujarnya.
Menurut Amir Faisal, berkaca dari pola Erick Thohir dalam mengelola BUMN dengan menempatkan orang-orang yang ahli dalam bidangnya, serta anak-anak muda yang berpotensi serta keterwakilan perempuan, maka bisa jadi hal itu pula yang akan diterapkannya jika Erick terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru