Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang hari Selasa (6/12/2022) ambles. Sejumlah saham juga terpantau berada di zona merah, salah satu yang paling mencuri pertahian adalah GOTO.
Tren koreksi IHSG hari ini diperkirakan sebagai dampak dari sentimen global terutama kebijakan moneter dari The Fed.
IHSG ambles 1,36 persen ke posisi 6.892,57. Sepanjang hari ini, IHSG level tertinggi hanya di angka 6.987,36 dan terendah 6.892,56. Sebanyak 461 saham melemah sehingga menekan IHSG.
Saham GOTO Biang Kerok
Emiten PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO jadi salah satu saham paling tertekan dan mempengaruhi kinerja bursa pada hari ini.
Seminggu belakangan, GOTO hampir selalu mengalami level auto reject bawah (ARB). Pada perdagangan hari Selasa (6/12/2022) ini, GOTO anjlok 6,50 persen menyentuh batas bawah perdagangan harian di poin Rp 115.
Saham GOTO sudah tujuh kali berturut-turut masuk ARB. Sejumlah faktor diduga kuat jadi penyebab pelemahan ini, salah satunya, berakhirnya lock up period saham seri A GOTO pada 30 November lalu yang memicu aksi jual investor.
Diperkirakan, saham GOTO akan terus anjlok ke depannya, yang ditanai dengan tingginya jumlah lot ditawarkan atau offer yang tercatat dalam orderbook.
Sementara, investor pasar sama sekali belum memperlihatkan minat untuk membeli saham GOTO. Bukan tidak mungkin, saham GOTO terjun di angka Rp100 hingga Rp50.
Baca Juga: Transaksi Rp 2 Saham GOTO di Pasar Negosiasi Realisasi Program Berbagi Kepemilikan ke Karyawan
Pergerakan Pasar
Sepanjang hari ini, 122 saham menguat dan 123 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.294.007 kali dengan volume perdagangan 32,2 miliar saham dengan ilai transaksi harian Rp 15,4 triliun.
Sektor energi jadi satu-satunya penopang IHSG dengan kenaikan 0,54 persen. Sektor saham basic merosot 2,61 persen, sektor saham industri merosot 1,41 persen, sektor saham nonsiklikal turun 0,58 persen, sektor saham siklikal terpangkas 1,54 persen, dan sektor saham kesehatan melemah 1,46 persen.
Saham keuangan juga melorot 0,76 persen, saham properti terpangkas 1,62 persen, saham teknologi melemah 1,54 persen, saham infrastruktur turun 2,83 persen dan saham transportasi ambles 0,87 persen.
Berita Terkait
-
Selasa Pagi, IHSG Dibuka Anjlok ke Level 6.935, Serok 6 Saham Ini
-
Awal Pekan IHSG Ditutup Melorot ke Level 6.987, 375 Saham Bikin Boncos
-
Kurs Rupiah Diprediksi Terus Menguat Efek Pengenduran Suku Bunga The Fed
-
Sambut Awal Pekan, IHSG Dibuka Loyo Di Bawah Level 7.000
-
Transaksi Rp 2 Saham GOTO di Pasar Negosiasi Realisasi Program Berbagi Kepemilikan ke Karyawan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun