Suara.com - Rusia memperingatkan Amerika Serikat untuk tidak tidak mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina lantaran dianggap meningkatkan risiko keterlibatan langsung Washington dalam konflik yang sedang berlangsung.
“Banyak pakar, termasuk mereka yang berada di luar negeri, meragukan kebijaksanaan langkah seperti itu, yang akan mengarah pada eskalasi konflik," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam konferensi pers, Kamis (15/12/2022).
"(Langkah terkait) meningkatkan risiko keterlibatan langsung tentara AS dalam permusuhan,” imbuhnya.
Ia juga menuduh AS menekan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memberikan dukungan militer yang lebih signifikan ke Ukraina.
"Rusia memandang semua senjata yang dipasok ke Ukraina sebagai target militer yang sah yang akan dihancurkan atau direbut," kata Zakharova.
Sebelumnya, AS dilaporkan tengah berupaya mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina.
Beberapa media Amerika menyebut bahwa rencana AS untuk menyediakan setidaknya satu baterai pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, dapat diumumkan secepatnya minggu ini.
Namun, rencana itu masih memerlukan persetujuan dari Presiden AS Joe Biden dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin.
Pemerintahan Biden telah menolak untuk mengonfirmasi isu pengiriman rudal Patriot.
Namun, seorang pejabat AS yang berbicara kepada Anadolu dengan syarat anonim mengonfirmasi rencana itu.
Pejabat terkait mengatakan, Austin, Ketua Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Mark Milley, dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengadakan pertemuan bersama dengan mitra mereka dari Ukraina pada Selasa (13/12).
"Di antara masalah yang mereka diskusikan adalah pengiriman sistem Patriot ke Ukraina," kata pejabat itu.
Juru bicara Pentagon Patrick Ryder mengatakan bahwa AS secara aktif bekerja sama dengan Ukraina untuk kebutuhan keamanan negara tetapi menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.
Berita Terkait
-
Wisman Hong Kong Dan Amerika Hilang Kontak di Bali, Ternyata Liburan di Villa
-
Bangga! Tiga Pelajar Asal Indonesia Raih Medali Emas Dalam Kompetisi Debat World Scholars Cup 2022 di Yale University AS
-
China Berpotensi Jadi 'Penguasa Energi' Usai Jadi Importir Utama Gas Alam Rusia
-
Putin Akui Rusia Kembangkan Senjata Jenis Baru, Klaim Dapat Hindari Semua Sistem Pertahanan Rudal Musuh
-
Beda dengan Putin, Presiden Joe Biden Malah Undang Masyarakat Lihat Penandatanganan UU Pernikahan LGBT
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Prudential Syariah Bayarkan Klaim dan Manfaat Rp1,5 Triliun Hingga Kuartal III 2025
-
Rupiah Melemah, Sentimen Suku Bunga The Fed Jadi Faktor Pemberat
-
Daftar Pinjol Berizin Resmi OJK: Update November 2025
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya