Suara.com - Investasi rumah merupakan salah satu yang menarik untuk dicoba. Terlebih investasi rumah di daerah wisata seperti Puncak Bogor, bisa-bisa meraih auto cuan.
Pengembangan Properti Agung Podomoro Land mengungkapkan, pembelian villa dan resort Vimala Hills justru memberikan segelintir keuntungan.
Secara investasi jangka panjang Vimala Hills di Puncak Bogor menguntungkan karena villa tidak hanya dijadikan hunian, tetapi juga dapat disewakan. Apalagi di Vimala Hills rata-rata kenaikan nilai sewa villa sebesar 8-10% per tahun dengan kenaikan nilai aset properti berkisar antara 15-20% setiap tahunnya.
Saat ini, Agung Podomoro Land mulai melakukan serah terima villa cluster Everest kepada konsumen sesuai dengan waktu yang ditentukan. Marketing Director Agung Podomoro Agung Wirajaya mengatakan penyelesaian proyek properti dan serah terima unit tepat waktu merupakan prinsip perusahaan yang diimplementasikan di seluruh unit bisnis.
"Kami memegang komitmen teguh untuk senantiasa menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proyek properti dan produk Agung Podomoro. Kredibilitas itu telah teruji lebih dari 50 tahun Agung Podomoro hadir di Indonesia, dan tetap kami jaga sampai saat ini," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta Senin (19/12/2022).
Optimisme Agung Podomoro dalam mempercepat pembangunan dan pengembangan kawasan properti didukung dengan tingginya permintaan konsumen dan meningkatnya harga properti residensial dan permintaan properti komersial.
Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia menunjukkan bahwa Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan III 2022 tercatat sebesar 1,94% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Hal yang sama diperkirakan terjadi pada triwulan IV 2022. Selain itu dari sisi penjualan, pertumbuhan penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan III 2022 tetap kuat yang tumbuh sebesar 13,58% (yoy) pada triwulan III 2022. Sementara itu Indeks Permintaan Properti Komersial untuk kategori sewa pada triwulan III 2022 juga tumbuh sebesar 16,19% (yoy).
Marketing Manager Vimala Hills Ferdynand Sadrach menjelaskan peningkatan minat konsumen terhadap Vimala Hills meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan fisik dan mental.
Baca Juga: Sektor Properti Makin Menjanjikan Saat Ancaman Resesi 2023, Pemerintah intervensi
"Vimala Hills justru makin tinggi peminat saat Indonesia dilanda krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19, Cluster Everest misalnya kini terjual 95% dari total 53 unit, yang mengindikasikan minat tinggi masyarakat terhadap produk properti dengan nuansa resort dan menyatu dengan alam," jelas dia.
Konsumen dapat memiliki properti di Cluster Everest dengan harga mulai dari Rp 3 miliar. Apalagi, Cluster Everest Vimala Hills merupakan penyempurna dari pembangunan kluster-kluster sebelumnya dengan konsep yang lebih baru dari sisi desain dan fasilitas.
"Kami pasti beradaptasi dengan kebutuhan zaman sehingga melahirkan inovasi yang baru, salah satunya adalah pengembangan Cluster Everest ini," pungkas Ferdynand.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
-
BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
-
Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
-
Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Anak Usaha ABMM Gelar MDP 2025, Kembangkan Kompetensi Peserta Luar Jawa
-
Ditanya Angka Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2025, Menko Airlangga: Tunggu Besok!
-
Ada Kabar Baik Buat Pemegang Saham GOTO
-
Syarat Penerima BSU dan Cara Cek Resmi via Kemnaker
-
Saham Big Caps dan Prajogo Pangestu Dorong Reksadana Syailendra Meroket dalam Sehari