Suara.com - Gelombang PHK belum berhenti setelah puluhan perusahaan mengumumkan pemutusan hubungan kerja sepanjang tahun 2022.
Tidak hanya menelan korban startup, perusahaan raksasa juga diguncang PHK akibat tekanan ekonomi. Terbaru, perusahaan Goldman Sachs Group diisukan bersiap untuk mengumumkan rencana PHK ribuan pekerja di seluruh perusahaan mulai Rabu (11/1/2023).
Sumber terkait menyebut, lebih dari 3.000 karyawan akan diberhentikan, dan masih ada kemungkinan jumlah itu bertambah.
Kondisi ekonomi global yang semakin ketat dan penuh tekanan jadi alasan PHK massal tersebut. Langkah ini juga disebut sebagai yang terbesar sejak krisis keuangan 2008.
Melansir dari Antara, hingga kini, Goldman Sachs menolak berkomentar terkait hal ini.
Melansir dari Bloomberg News pada Selasa (10/1/2023) ini, saat ini Goldman memiliki 49.100 karyawan pada akhir kuartal ketiga, setelah menambah jumlah staf yang signifikan selama pandemi virus corona.
Gelombang LHK diperkirakan akan mempengaruhi sebagian besar divisi utama bank, tetapi akan berpusat pada cabang perbankan investasi Goldman Sachs.
Sejumlah bank Wall Street telah mengalami penurunan besar dalam aktivitas pembuatan kesepakatan perusahaan sebagai akibat dari pasar keuangan global yang bergejolak.
Sumber terkait mengatakan, ratusan pekerjaan kemungkinan akan dikurangi dari bisnis konsumen Goldman Sachs, Marcus, setelah mengurangi rencana untuk unit yang merugi.
Baca Juga: Tahun Resesi, Sri Mulyani Minta Para Bankir Jaga Industri Perbankan
Pada akhir tahun lalu, Kepala eksekutif bank David Solomon mengirim memo suara akhir tahun kepada staf yang memperingatkan pengurangan jumlah karyawan pada paruh pertama Januari ini.Goldman Sachs menolak mengomentari memo itu.
Pemutusan hubungan kerja terjadi menjelang pembayaran bonus tahunan bank yang biasanya dikirimkan akhir Januari dan diperkirakan turun sekitar 40 persen.
Bank memulai kembali proses peninjauan kinerja tahunan dan pengurangan staf pada September setelah berhenti selama dua tahun selama pandemi.
Raksasa Wall Street biasanya memangkas sekitar 1,0 persen hingga 5,0 persen karyawan setiap tahun. Pemotongan baru ini akan datang di atas PHK sebelumnya.
Bank global, termasuk Morgan Stanley dan Citigroup Inc telah mengurangi tenaga kerja mereka dalam beberapa bulan terakhir karena ledakan kesepakatan di Wall Street gagal karena suku bunga yang tinggi, ketegangan antara Amerika Serikat dan China, perang antara Rusia dan Ukraina, dan melonjaknya inflasi.
Fee perbankan investasi global hampir setengahnya pada tahun 2022, dengan 77 miliar dolar AS yang diperoleh oleh bank, turun dari 132,3 miliar dolar AS satu tahun sebelumnya, data Dealogic menunjukkan.
Berita Terkait
-
Ancaman Politisasi SARA dan Politik Uang Bayangi Pemilu 2024
-
Silicon Valley Diterjang Badai PHK, Puluhan Ribu Karyawan Perusahaan Digital Angkat Koper
-
Lebih dari 3.000 Karyawan Goldman Sachs Group Terancam PHK Massal
-
Dampak Resesi Mulai Terasa, Bank Terbesar Amerika Serikat PHK Ribuan Karyawan
-
Tahun Resesi, Sri Mulyani Minta Para Bankir Jaga Industri Perbankan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Pertumbuhan Kredit Kuat dan DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun
-
Saham-saham yang Cum Date 29 Desember, Siap Bagikan Dividen Jumbo
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember