Suara.com - Pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan belum mampu menembus angka 5% dan berada 4,9 persen secara tahunan pada 2023 ditopang oleh konsumsi masyarakat.
"Pertumbuhan Indonesia akan melambat tapi manageable, yakni tumbuh di 4,9 persen secara tahunan. Pelemahan terjadi karena pelemahan ekspor dan perlambatan investasi ," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Ekspor diperkirakan sedikit menurun akibat normalisasi harga komoditas, sementara investasi melambat karena peningkatan suku bunga acuan bank sentral.
Konsumsi masyarakat diprediksi akan tumbuh 4 sampai 6 persen secara tahunan karena penyelenggaraan pemilihan umum serentak, inflasi yang merendah, dan pertumbuhan pendapatan riil masyarakat.
Ia memperkirakan kampanye untuk pemilihan umum serentak akan menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi hingga 0,6 sampai 1,3 persen.
Sedangkan anggaran untuk pemilu tersebut diperkirakan disalurkan secara terkonsentrasi pada semester II 2022.
Sementara itu, inflasi pada Desember 2022 yang mencapai 5,5 persen secara tahunan diperkirakan telah mencapai puncak sehingga di 2023 inflasi akan turun dan mencapai 4 persen mulai kuartal III 2023.
Inflasi diproyeksi akan menurun di 2023 menjadi sebesar 3,8 persen karena kebijakan pemerintah mensubsidi sebagian biaya logistik untuk bahan pangan strategis yang diperkirakan akan berlanjut pada 2023.
"Harga pangan di 2203 juga terkendali dibantu oleh kondisi cuaca yang lebih normal dan netral," imbuhnya.
Selain inflasi, konsumsi masyarakat juga akan tetap tumbuh ditopang oleh pertumbuhan pendapatan secara riil yang mencapai 7,16 persen.
"Ini penting untuk mendukung daya beli masyarakat. Apalagi pada saat yang sama, angka pengangguran juga terus menurun," pungkasnya.
Berita Terkait
-
10 Anime Paling Ditunggu di Tahun 2023, Ada Favoritmu?
-
5 Fakta Unik Indonesia Basketball League (IBL) 2023 yang Wajib Kamu Tahu!
-
Link Download GB WhatsApp Update Terbaru 10 Januari 2023, Baca Ini Sebelum Download
-
HUT PDIP 2023 Nama Ganjar Presiden Didengungkan Ribuan Kader: Njar Ji Njar Beh Ganjar Siji Ganjar Kabeh
-
Malaysia Open 2023 Day 1: Gregoria Mariska Tunjung Tuai Kemenangan Manis
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!