Suara.com - Kondisi ekonomi pada tahun 2023 diprediksi banyak orang bakal gelap gulita, kondisi ini pun membuat semua pihak sangat khawatir, begitu juga dengan para investor saham di pasar modal.
Lantas adakah saham yang bisa menjadi andalan para investor ditengah ancaman resesi ekonomi pada tahun ini?
Analis fundamental Kanaka Hita Solvera Raditya Pradana mengatakan ada sejumlah saham yang memang bisa menjadi pelita keuntungan ditengah ancaman ekonomi yang berpotensi gelap gulita, diantaranya;
1. PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS).
Menurut Raditya produsen makanan ringan ini merupakan salah satu emiten dalam sektor yang paling aman dari dampak resesi, karena perseroan sepanjang tahun lalu telah melakukan penambahan chanel distribusi ke Amerika untuk produk biskuik dan Saudi yang merupakan pasar baru untuk produk Tricks.
Sebelumnya, chanel distribusi TAYS sudah meliputi Southeasy Asia, China, Taiwan, Korea, Australia, Middle East. Selain itu, di tahun 2022 TAYS berhasil masuk 800 outlet Burlington USA.
"Kami proyeksikan kondisi fundamental dari TAYS akan meningkat karena didorong oleh peningkatan ekspor dan inovasi-inovasi yang dilakukan," ungkap Raditya dikutip dari analisanya, Rabu (11/1/2023).
2. PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA)
Menurut Raditya KRYA menjadi salah satu emiten IPO 2022 tersukses karena berhasil mencetak return sebesar 340% (per closing 2/1/2023) pasca IPO. Selain itu memiliki fundamental yang ssolid.
Baca Juga: Gelap, Ekonomi Global Pada Tahun Ini Hanya Tumbuh 1,7 Persen Terendah Sejak 32 Tahun
"Rasio utangnya lebih rendah jika dibandingkan dengan emiten BUMN Karya, sedangkan rasio profitabilitasnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan emiten BUMN Karya. Selain itu KRYA juga mengambil bagian dalam proyek IKN," paparnya.
3. PT Bank Jago Tbk (ARTO)
4. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Menurut dia katalis kenaikan suku bunga masih berlangsung hingga saat ini dan akan masih terus berlangsung ketika suku bunga acuan tinggi sehingga menjadi katalis positif emiten perbankan, tak terkecuali bank digital.
"Big banks sudah mengalami peningkatan signifikan terkait katalis ini. Bank digital menurut kami “lagging” dalam pergerakannya, namun tidak dengan prospeknya," ungkapnya.
5. PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)
Menurut Raditya ketika suku bunga dan inflasi berhasil dikembalikan ke kondisi semula sebelum krisis, maka emiten konstruksi akan diuntungkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!
-
Rapat Paripurna Sepakat RUU P2SK Jadi Usulan DPR
-
Setelah Dua Hari Anjlok, Akhirnya IHSG Menghijau Didorong Penguatan Rupiah
-
Profit BUMN Bisa Jadi Modal untuk Investasi di Sektor Energi Terbarukan
-
Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Gagal Beli BBM Pertamina, Patra Niaga: Sudah Lazim
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau