Suara.com - Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2023 ini bakal menghadapi tantangan yang cukup berat. Melansir CNN, Rabu (11/1/2023) Bank Dunia pun memprediksi bahwa ekonomi dunia hanya bakal tumbuh 1,7 persen.
Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi awal yang sebesar 3 persen.
Sebelumnya pada Juni 2022, Bank Dunia masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi global dapat mencapai 3 persen.
Kurang optimalnya pertumbuhan ekonomi global terutama disebabkan berlangsungnya pandemi COVID-19 dan berlarutnya perang di Ukraina.
Kondisi tersebut memicu inflasi tinggi yang membuat bank sentral-bank sentral utama dunia meningkatkan suku bunga.
Angka pertumbuhan 1,7 persen merupakan angka terendah sejak 1991.
Sebelumnya, angka terendah terjadi saat krisis finansial global 2009 dan puncak pandemi COVID-19 2020.
Organisasi tersebut memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh hanya 0,5% pada tahun 2023. 20 negara yang menggunakan Euro, yang telah terpukul oleh perang di Ukraina, diperkirakan tidak akan mengalami ekspansi agregat sama sekali. Kedua prakiraan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan pada Juni 2022.
Sementara pertumbuhan di Tiongkok diproyeksikan meningkat pada tahun 2023 setelah pencabutan pembatasan Covid-19 , naik menjadi 4,3%. Tetapi perkiraan itu juga turun dari enam bulan lalu, mencerminkan kegoyahan yang sedang berlangsung di pasar real estate negara itu, permintaan yang lebih lemah dari negara lain untuk produk buatan China, dan gangguan pandemi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia 2023 Sulit Tembus 5 Persen, Ekspor Masih Tertekan
"Tiga mesin pertumbuhan utama dunia - Amerika Serikat, kawasan Eropa dan China - sedang mengalami periode kelemahan yang nyata," kata Bank Dunia dalam laporannya.
Kemunduran ini juga akan merugikan negara-negara miskin, yang telah merasakan dampak dari iklim ekonomi yang tidak pasti, investasi bisnis yang lebih rendah, dan kenaikan suku bunga. Meningkatnya biaya pinjaman dapat membuat lebih sulit untuk menangani tingkat utang yang tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
QRIS Makin Praktis, Nikmati Limit Kartu Kredit BRI Langsung di BRImo
-
OJK Ungkap 7 Perusahaan Asuransi Terancam Bangkrut, Potensi Rugi Hingga Rp19 Triliun!
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Anak Usaha Astra Beli Tambang Emas di Sulut
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Alasan Pindahkan Tiang Listrik PLN dari Tanah Pribadi Harus Bayar
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
APBN 2026 Disahkan, Jadi 'Senjata' Pertama Pemerintahan Prabowo