Suara.com - Harga emas terbang ke level tertinggi delapan bulan pada hari Kamis karena pasar memposisikan diri untuk data yang secara luas akan menunjukkan pelonggaran inflasi AS lebih lanjut, membuat the fed akan menaikan suku bunga relative rendah.
Dalam perdagangan pasar Amerika Kamis (12/1/2023) harga emas dunia di level di USD1.900 per troyounce.
"Data inflasi indeks harga konsumen AS yang dirilis malam ini sesuai dengan ekspektasi pasar di 5,6 persen dan ini menunjukkan bahwa inflasi semakin mereda pada bulan Desember dari bulan sebelumnya, memerlukan langkah yang kurang hawkish dari Federal Reserve setelah kenaikan suku bunga yang cepat hingga tahun 2022.,” kata President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi dalam catatan hariannya dikutip Jumat (13/1/2023).
Dengan, “inflasi yang rendah di 6,5 persen di bulan Desember, harga emas akan melambung tinggi dan akan melompat ke US1910 pertroyounce,” lanjutnya
Skenario inflasi yang rendah akan positif secara luas untuk harga emas batangan, mengingat ini menandakan tekanan jangka pendek yang lebih sedikit pada aset yang tidak memberikan imbal hasil dari suku bunga yang tinggi. Pasar bertaruh bahwa pelonggaran inflasi pada akhirnya akan mendorong Fed menghentikan siklus kenaikan suku bunga saat ini.
Harga bullion juga diuntungkan dari meningkatnya permintaan safe haven, karena kekhawatiran akan resesi dan taruhan bahwa dolar telah mencapai puncaknya membuat para pedagang mencari emas.
Tapi sementara logam kuning telah pulih tajam dari posisi terendah pada tahun 2022, masih menghadapi lingkungan di mana suku bunga AS berada pada level tertinggi sejak krisis keuangan tahun 2008. Hal ini, ditambah dengan ketidakpastian di mana suku bunga AS akan mencapai puncaknya, diperkirakan akan membatasi kenaikan emas yang lebih besar dalam waktu dekat.
Sementara inflasi diperkirakan telah mereda pada bulan Desember, masih jauh di atas target tahunan Fed. Ini juga menimbulkan peringatan dari anggota Fed bahwa suku bunga bisa tetap lebih tinggi lebih lama, membuat pasar logam di bawah tekanan.
Di antara logam industri, harga tembaga sedikit lebih rendah pada hari Kamis, tetapi berada tepat di bawah level terkuatnya sejak pertengahan Juni. Logam merah naik hampir 10% sepanjang tahun ini di tengah meningkatnya optimisme atas pembukaan kembali ekonomi di importir utama China.
Baca Juga: 2023 Resesi, Menko Airlangga: Ekspor Tahun Ini Melambat
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646
-
ESDM Mau Perpanjang Kebijakan Pembelian BBM Subsidi Tanpa QR Code di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Danantara Rayu Yordania Guyur Investasi di Sektor Infrastruktur Hingga Energi
-
KB Bank dan Intiland Sepakati Pembiayaan Rp250 Miliar untuk Kawasan Industri
-
Klaim Asuransi Bencana Sumatra Nyaris Rp1 Triliun, Ini Rinciannya
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
Pindar dan Rentenir Bikin Ketar-ketir, Mengapa Masih Digemari Masyarakat?
-
Program MBG Jadi Contoh Reformasi Cepat, Airlangga Pamerkan ke OECD