Suara.com - Harga emas dunia diprediksi makin kinclong sepanjang tahun ini, kondisi ekonomi global yang suram menjadi pemicunya.
Ada yang memproyeksi kenaikan harga emas tahun ini mencapai USD4.000 per troy ons atau sekitar 120 persen dari level saat ini.
Emas secara tradisional dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi. Namun, bank sentral yang sangat agresif menaikkan suku bunga membuat harga emas melempem pada tahun lalu.
Sejak November 2022, harga emas mulai menanjak setelah ada tanda-tanda bank sentral, khususnya Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) mengendurkan laju kenaikan suku bunganya.
Sementara itu harga emas naik sedikit pada hari Senin kemarin diperdagangkan mendekati level tertinggi sembilan bulan karena pasar menunggu lebih banyak data AS minggu ini untuk mengukur apakah ekonomi terbesar dunia itu menghadapi potensi resesi pada tahun 2023.
Volume perdagangan di pasar logam juga relatif lebih kecil di awal pekan, di tengah libur pasar di beberapa negara Asia, terutama China, untuk Tahun Baru Imlek. Pasar Cina akan ditutup untuk sisa minggu ini.
"Fokus minggu ini tepat pada data PDB kuartal keempat AS, yang akan dirilis pada hari Kamis. Pertumbuhan diperkirakan melambat pada kuartal keempat dari kuartal ketiga, karena dampak kebijakan moneter yang lebih ketat mulai dirasakan oleh perekonomian,” kata Gema Merdeka Goeyardi President and Founder at Astronacci Aviatio.
Harga bullion telah rally dalam beberapa pekan terakhir di tengah permintaan safe haven dan meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
"Kalender data secara teori akan menjaga emas tetap kuat minggu ini, Namun, emas telah berjalan cukup jauh dan kami meragukan apakah pasar siap menambah posisi pendek emas menjelang pertemuan FOMC minggu depan." lanjut Gema dalam catatan lainnya.
Baca Juga: Rentetan Gelombang PHK, Spotify Mau Rumahkan Karyawan Pekan Ini
Ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih lambat juga telah merusak dolar dan imbal hasil Treasury AS, yang selanjutnya menguntungkan harga emas dan aset non-yielding lainnya. Tetapi pasar tetap tidak yakin di mana suku bunga AS akan mencapai puncaknya, mengingat inflasi masih cenderung mendekati level tertinggi 40 tahun.
Diketahui harga emas sejak awal November hingga perdagangan Jumat (20/1/2023) sudah melesat lebih dari 18 persen berada di kisaran US$1.927/troy ons yang menjadi level tertinggi dalam 9 bulan terakhir.
Di saat yang sama, perak melesat sekitar 25% hingga hari ini di kisaran US$ 24 per ons. Di tahun ini, perak diperkirakan akan menembus lagi US$ 30 per ons, artinya akan ada kenaikan sekitar 25% lagi.
"Melihat historis perak biasanya akan menguat sekitar 20% per tahun di mana terjadi inflasi tinggi. Melihat rekam jejak tersebt, dan harga perak yang relatif lebih murah ketimbang emas, saya tidak akan kaget melihat harga perak mendekati US$ 30 per ons tahun ini, dan itu akan menjadi resisten yang kuat," kata Jamie Simpson, CEO ABC Bullion.
Sementara itu, Chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener, memberikan proyeksi ekstremnya. Menurutnya, harga emas akan terbang hingga US$ 4.000 per troy ons pada 2023.
Proyeksi tersebut didasari adanya resesi serta pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun