Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi bakall bergerak melemah melanjutkan laju koreksi pada perdagangan kemarin.
Analis dari PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanov mengatakan saat ini posisi IHSG cenderung berada di awal Wave b, karena ditutup tipis di bawah garis Simple Moving Average-10 dan mengindikasikan adanya false break pada perdagangan akhir pekan kemarin.
"Penurunan indeks ke bawah 6.815 akan mengonfirmasi struktur Wave b dan IHSG dapat melemah ke level 6.745 sebagai target koreksi moderat," kata Ivan dalam riset harian untuk perdagangan Selasa (31/1/2023).
Dia menyebutkan, level support IHSG berada di posisi 6.815, 6.790 dan 6.745, sedangkan resistance-nya di 6.968, 7.000 dan 7.064. "Berdasarkan indikator, MACD menandakan momentum bullish," jelas Ivan.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk perdagangan hari ini BinaArtha Sekuritas merekomendasikan pelaku pasar agar mencermati pergerakan harga saham BBRI, EMTK, GOTO, MDKA dan PTBA.
Sebelumnya pada Senin kemarin IHSG ditutup melemah 0,38 persen atau melorot 26,5 basis poin ke level 6.872. IHSG bergerak dalam rentang 6.834,08-6.925,47 dengan nilai transaksi Rp8,59 triliun.
Penurunan indeks dipengaruhi atas pelemahan sejumlah sektor saham, seperti saham sektor teknologi turun 1,37 persen sektor keuangan melemah 0,82 persen, sektor properti 0,71 persen, dan sektor industri 0,60 persen.
Sebaliknya penguatan melanda saham sektor kesehatan 2,18 persen sektor konsumer non primer 0,25 persen dan sektor konsumer primer 0,04 persen.
Saham-saham yang tergolong top gainer antara lain saham KBLM naik 64 point atau menguat 24,80 persen ke level 322. PURI menguat 24,61 persen atau naik 64 point ke level 324.
Baca Juga: Awal Pekan IHSG Terkoreksi 0,38 Persen ke Level 6.872
Selanjutnya saham AIMS menguat 24,36 persen atau bertambah 58 point ke level 296. PGUN menguat 16,96 persen atau naik 140 point ke level 965. AMIN yang naik 18 point atau menguat 11,84 persen ke level 170.
Saham-saham yang tergolong top losser antara lain saham ALKA turun 34 point atau melemah 6,99 persen ke level 452. TMPO melemah 6,99 persen atau koreksi 10 point ke level 133.
Selanjutnya saham MASA terkoreksi 160 point atau melemah 6,98 persen ke level 2.130. INDX turun 18 point atau melemah 6,97 persen ke level 240. KONI melemah 160 point atau turun 6,86 persen ke level 2.170.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah 0,45 persen ke level 945,431. Sedangkan, JII Naik 0,14 persen ke level 584,957.
Selanjutnya, IDX30 ditutup turun 0,51 persen ke level 492,830. Sementara IDX80 tercatat melemah 0,45 persen ke level 132,284.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?