Suara.com - Badan Usaha Milik Negara bersama para pekerjanya yang bersatu di bawah Serikat Pekerja BUMN dinilai memiliki peran yang signifikan dalam membantu pencapaian target visi Indonesia Emas 2045.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re, Benny Waworuntu, saat menjadi pembicara dalam Kongres III Serikat Pekerja BUMN.
Benny menjelaskan, BUMN dengan nilai aset mencapai Rp9.000 triliun dan ekosistem usaha yang sangat beragam tentu memainkan peran penting dalam mewujudkan visi tersebut.
Dia mencontohkan, di sektor asuransi saja, BUMN memiliki perusahaan yang bergerak di sektor asuransi jiwa, asuransi umum, dan reasuransi, serta layanan usaha berbasis syariah.
“Jadi, BUMN memainkan peranan yang sangat penting sebagai driver dan katalisator untuk ikut mendorong pencapaian target-target yang ada di Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Tak hanya sebagai organisasi usaha, BUMN juga didukung oleh ratusan ribu sumber daya manusia atau SDM yang kuat di bawah Serikat Pekerja (SP) BUMN yang menjadi aset atau modal utama sebagai agen perubahan di Nusantara. Para pekerja, jelas dia, bisa berkontribusi baik sebagai individu maupun pekerja dalam organisasi usaha.
Dengan begitu, BUMN bisa menjadi penggerak utama baik sebagai keseluruhan maupun masing-masing organisasi usaha di bidangnya.
“BUMN dan SP BUMN bisa memainkan peranan penting sebagai agen perubahan baik secara individu maupun organisasi dalam menjalankan peran berdasarkan core value kami, AKHLAK [amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif].”
Tantangan BUMN
Baca Juga: Efisiensi Jadi Salah Satu Faktor Kunci Keberhasilan BRI Dalam Menjaga Bottom Line Kinerja Perusahaan
Untuk membantu perwujudan visi Indonesia Emas 2045, Benny mengungkapkan ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh BUMN dan SP BUMN. Pertama adalah dari sisi organisasi, sedangkan yang kedua dari sisi SDM.
Terkait organisasi, Benny menjelaskan bahwa BUMN harus bisa terus mengkaji organisasi agar dapat memaksimalkan produktivitas dari karyawan dan proses bisnis.
Dia memerinci saat ini ekosistem BUMN sudah mengerucut dengan 41 perusahaan inti. Dengan kondisi itu, BUMN perlu terus mengkaji apakah bentuk atau ekosistem yang sudah terbentuk itu sudah cukup efektif untuk bisa berkembang dan saling melengkapi.
“Artinya, apakah organisasi yang ada sekarang itu bisa lebih suportif untuk bisa memaksimalkan produktivitas dari karyawan dan proses bisnis? Demikian juga dengan organisasi yang ada di dalam masing-masing BUMN itu sendiri; apakah sudah cukup linier dan bisa lebih lincah dalam menyikapi perubahan yang harus dilakukan untuk bisa mencapai target yang ada di dalam Indonesia Emas 2045,” ungkapnya.
Sementara dari sisi SDM, sambung Benny, kesiapan pekerja perlu menjadi perhatian setiap BUMN. BUMN, jelasnya, harus bisa memastikan bahwa pengembangan SDM bisa berjalan optimal.
Selain itu, Benny menegaskan bahwa setiap pekerja BUMN harus memiliki inisiatif untuk melakukan pengembangan diri baik di dalam organisasi maupun secara mandiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
3 Fakta Pengungkapan TPPU PT UP: Sembunyikan Aset di Singapura, Rugikan Negara Rp317 M
-
Pertamina Pasok 100 Ribu Barel BBM Murni ke BP-AKR
-
BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum 2025: Wujud Nyata Dukung Indonesia Emas 2045
-
Relaksasi dari ESDM, Amman Dapat Kuota Ekspor 480.000 dmt Tembaga
-
Awal Pekan, Rupiah Demam Lawan Dolar Amerika
-
Penyebab Laba Bersih MedcoEnergi Turun 69 persen di Kuartal III-2025
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Jatuh Jadi Rp 2.278.000 per Gram
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun