Suara.com - Perum Perhutani buka suara terkait event motor trail yang merusak kawasan ranca upas. Perum Perhutani juga telah menerima audiensi dari Aliansi Pecinta Alam se-Jawa Barat pada Senin (13/3) lalu.
Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten Asep Dedi Mulyadi menyampaikan bahwa saat awal kejadian Perhutani menyesalkan terjadinya peristiwa di Ranca Upas dan sudah merespon cepat dengan melakukan penanaman dilokasi terdampak bersama tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan dan stakeholder terkait yang ada di Kabupaten Bandung.
Adanya aksi dari massa hari ini, Asep mengatakan sebagai bentuk perhatian dari masyarakat pemerhati lingkungan dan pihaknya mengajak Aliansi Pecinta Alam se-Jawa Barat untuk bersama-sama melakukan perbaikan pengelolaan ke depan dan ikut bersama Perhutani melakukan kegiatan rehabilitasi lahan di Ranca Upas.
"Di tahap awal untuk kegiatan rehabilitasi kami menyediakan 5.000 bibit untuk ditanam di Ranca Upas pada hari selasa, tanggal 14 Maret 2023 dan kegiatan penanaman ini akan terus dilakukan dengan melibatkan para pecinta alam , pemerhati lingkungan dan stakeholder terkait. Mohon support dari rekan-rekan semua," ujar Asep dalam keterangannya, Rabu (15/3/2023).
Sementara itu, Direktur Utama PT Perhutani Alam Wisata Lucy Mardiana menjelaskan, bahwa pihaknya siap melakukan perbaikan di dalam pengelolaan wisata dan bersinergi dengan semua pihak.
"Yang terjadi di Ranca Upas menjadi pembelajaran untuk kita semua, semoga ini menjadi auto kritik bagi Econique (PT.Perhutani Alam Wisata) untuk memperbaiki semua SOP yang ada untuk pengelolaan wisata yang lebih baik ke depan," kata dia.
Lucy juga menjelaskan bahwa selain penanaman 5.000 bibit tersebut akan dilakukan pula Re-opening Wana Wisata Ranca Upas tanggal 14 Maret 2023 yang sudah ditunggu-tunggu oleh mitra-mitra pedagang yang ada di lokasi wisata.
Di akhir audiensi, Pihak Aliansi Pecinta Alam se-Jawa Barat, Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten dan PT Perhutani Alam Wisata menyepakati komitmen bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan yang dikelola.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Gebrakan Menkeu Baru Salurkan Rp 200 T ke Bank Himbara, Apa Dampaknya?
-
Prospek EMAS: Saham Anak Usaha Merdeka Copper Gold (MDKA) Resmi IPO
-
Daftar Menteri Keuangan Indonesia Sejak Era Soekarno sampai Prabowo
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia