Suara.com - Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel berusaha meringankan beban para pelaut di Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan dengan kegiatan positif.
Para sukarelawan itu membawa sejumlah bantuan jaring untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan masyarakat pesisir Desa Lero yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan.
Koordinator Wilayah Nelayan Pesisir Sulawesi Selatan, Rachmat Kurniawan mengatakan bantuan ini dapat menjadi stimulan agar para pelaut lebih berdaya dan produktif.
Di sisi lain, pria yang akrab disapa Rio itu mengaku pihaknya juga menggelar diskusi bersama nelayan serta tokoh masyarakat setempat dalam menjaring keluh kesah dan kebutuhan selama melaut.
"Jadi hari ini kami hadir untuk bagi-bagi jaring ke masyarakat sekaligus juga mendengarkan apa yang menjadi aspirasi dan keluhan masyarakat di sektor nelayan khususnya pesisir," ucap Rio.
Rio menyebut sejumlah aspirasi yang disampaikan para nelayan di antaranya bantuan alat-alat pancing, benang tasi, mesin kapal, dan sebagainya.
"Kami sudah menemukan titik suatu problem dan insyaallah kami bakalan kembali lagi menemui teman-teman nelayan yang ada di sini (untuk merealisasikan aspirasi nelayan)," ungkap Rio.
Sebagai wadah berkumpul dalam mengatasi masalah dan kebutuhan diantara kalangan pelaut, Komunitas Nelayan berkomitmen mendorong kesejahteraan nelayan berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
"Pastinya langkah-langkah yang bakalan kami tempuh terjun langsung bertemu dengan masyarakatnya dengan kelompok nelayan terus kami adakan kalau di Sulawesi Selatan ada yang namanya tudang sipulung (musyawarah)," tutur Rio.
Baca Juga: Viral Momen Rayyanza Makan Pakai Lauk Ikan Kembung, Warganet: Makanan Kita Sama Pung
Junaidi (23), warga yang berprofesi sebagai nelayan selama tujuh tahun mengucapkan terima kasih atas partisipasi Komunitas Nelayan Pesisir Sulsel yang telah membantu aktivitas dan produktivitas di subsektor perikanan tangkap di Kabupaten Pinrang.
"Alhamdulilah karena dengan bantuan ini kami sebagai nelayan bisa semangat menjalani aktivitas melaut," jelas Junaidi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T