Suara.com - Pada bulan April 2021, pemerintah Jepang mengumumkan akan membuang air limbah nuklir Fukushima ke laut mulai musim semi tahun ini. Pengumuman ini mengundang banyak protes dan pertentangan luas dari dalam Jepang dan luar negeri.
Tindakan tersebut tidak hanya mencemari lingkungan laut secara serius, tetapi juga menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan rakyat Jepang dan masyarakat internasional.
Hasil penelitian terbaru yang diumumkan Institut Sains dan Teknologi Kelautan Korea dan Institut Tenaga Nuklir Korea menunjukkan, apabila air limbah nuklir dibuang di perairan Pulau Fukushima yang terletak di sebelah timur Jepang, maka zat radioaktif Tritium dalam air akan mengalir ke arah timur seiring gelombang hangat Jepang, dan akhirnya akan tersebar ke seluruh perairan Pasifik Utara pada 10 tahun kemudian.
Profesor Universitas Ryukoku, Kenichi Oshima juga menyatakan penolakan terhadap rencana tersebut, karena dinilai tidak tepat.
"Saya pikir tidak tepat untuk melepaskan zat radioaktif tambahan ini, dan saya memahami penentangan luas terhadap rencana semacam itu," ujarnya dikutip, Kamis (30/3/2023).
Menurutnya, limbah nuklir tidak seperti bahan kimia berbahaya biasa, karena zat radioaktif tidak hilang tanpa perawatan kimia dan pemurnian alami juga tidak berhasil.
Oleh karena itu, pernyataan pemerintah Jepang terkait keamanan pembuangan air limbah nuklir tidak dapat dipercaya. Laporan asesmen yang dirilis tim kerja teknik Badan Tenaga Atom Internasional juga menunjukkan, rancangan pembuangan air limbah Jepang ada yang tidak sesuai dengan standar keamanan pihaknya.
Pakar nuklir senior Greenpeace untuk kantor Jepang, Shaun Burnie pada Senin awal pekan ini mengatakan, selain Tritium, dalam air limbah nuklir Fukushima masih terdapat banyak zat radioaktif yang tidak dapat disaring melalui teknologi yang dimiliki PLTN Fukushima, misalnya Carbon-14 dengan waktu paruh melewati 5.000 tahun.
Tindakan pemerintah Jepang benar-benar membuat marah dan kecewa para pecinta lingkungan di dalam Jepang dan luar negeri, hingga semakin banyak rakyat secara spontan turun ke jalan untuk berunjuk rasa memprotes rencana pembuangan air limbah nuklir.
Sejumlah warga di Fukushima menentang rencana pembuangan air limbah yang telah terkontaminasi nuklir, yang akan membuat mereka takut memakan ikan yang berasal dari perairan mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian: Antam 2,5 Jutaan, UBS dan Galeri24 Kompak Stabil
-
Harga Emas Global Anjlok Parah, Apa Penyebabnya?
-
Harga Semen Naik Terus di Tengah Volume Lesu, Prospek Laba Raksasa Saham Tertekan?
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Pengusaha: Kami Butuh Kepastian Regulasi
-
Vale Pastikan Proyek Nikel Morowali Hasilkan Manfaat Sosial Nyata
-
Properti Kawasan Pendidikan Melonjak, Hunian Vertikal Tawarkan Investasi Dengan Return Menarik
-
Pasar Seni Bermain 2025: Ruang Kolaborasi Seni, Game Lokal, dan Inovasi Industri Kreatif
-
TEI 2025: Punya 7 Sertifikasi, Permen Jahe Produksi Binaan LPEI Ini Berjaya di Amerika
-
Prabowo Bentuk Satgas Percepatan Program Strategis Pemerintah, Diisi Airlangga hingga Purbaya
-
BRI Salurkan Dana Rp55 Triliun untuk UMKM, Perkuat Likuiditas dan Ekonomi Nasional