Suara.com - Menjamurnya daging beku asal India di dalam negeri dapat mematikan usaha para peternak lokal. Para peternak lokal menjadi kehilangan pendapatan karena pasarnya tergerus oleh produk impor.
Pemilik RPH Depok Puput Bersaudara, Didiek Priyanto mengaku merasakan secara langsung dampak dari kebijakan tersebut. Terlebih, sekarang ini, daging beku asal India bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan industri yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman (Horeca), melainkan masuk ke pasar tradisional.
"Dulu impor daging beku hanya untuk industri Horeca, sekarang bablas masuk ke pasar-pasar tradisional. Hal ini menyebabkan 20 persen konsumen kami itu pergi membeli daging murah yang belum tentu kualitasnya bagus," tutur Didiek Priyanto dalam Acara Silaturahmi dan Buka Puasa bersama Media pada Sabtu, (8/4/2023).
Didiek Priyanto menjelaskan, berkurangnya konsumen RPH Depok Puput Bersaudara karena terjadinya selisih harga yang cukup tinggi antara daging impor beku asal India dan daging sapi yang diproduksi peternak lokal.
"Kalau daging sapi harganya Rp101-104 ribu per kilogram. Sedangkan harga daging kerbau dari India, per kilogramnya itu murah sekitar Rp70 ribu," imbuhnya.
Hal senada disampaikan oleh Komisaris Utama PT 17/36, Teten Djakatriana. Kata Teten, menjamurnya daging impor beku di dalam negeri tidak hanya mematikan peternak lokal yang kalah saing di pasar domestik, tetapi juga memicu hilangnya potensi tenaga kerja. Sebab, gangguan penjualan pada bagian hilir secara otomatis akan berdampak terhadap bagian hulunya.
"Impor memang murah, tapi tidak menyerap tenaga kerja. Berbeda dengan industri sapi inikan memberikan multiplier effect, ada pekerjanya," imbuh Teten.
Teten menambahkan, salah satu yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan industri peternakan sapi di dalam negeri adalah dengan membatasi impor daging beku dari India.
"Kalau stop impor itu tidak mungkin. Jadi yang bisa dilakukan Pemerintah adalah dengan menghitung berapa kebutuhan nasional, kemudian prioritaskan sapi yang diternak oleh rakyat. Setelah itu baru impor," lugas Teten.
Baca Juga: Bulog Bakal Datangkan 100 Ribu Ton Daging Kerbau Asal India, Peternak Siap-siap Menjerit
Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mulai aktif mengimpor daging sejenis lembu asal India sejak 2016. Jumlahnya pun terus meningkat setiap tahun, hingga berada di urutan kedua terbanyak setelah Australia.
Tahun ini, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan pemerintah siap mengimpor 200 ribu ton daging sapi dan daging kerbau untuk menyambut Ramadan dan Lebaran 2023. Rinciannya, daging sapi yang akan didatangkan sebanyak 100 ton, begitu juga untuk daging kerbau. Langkah ini ditempuh untuk menjaga pasokan daging sapi dan kerbau di dua momentum itu. Terlebih, stok awal daging sapi dan kerbau pada tahun ini hanya 56.444 ton, dengan perkiraan produksi dalam negeri 504.779 ton.
Tag
Berita Terkait
-
Rekomendasi Wisata Air Terjun di Cianjur untuk Libur Lebaran, Satu di antaranya Curug Citambur yang Bisa Dilihat dari Rumah Abah Jajang
-
Rafathar Beberkan Alasan Nyanyi Lagu Ramadan Datang Dengan Ekspresi yang Datar
-
Daftar 13 Nomor Telepon Darurat, Penting Disimpan Sebelum Berangkat Mudik 2023
-
BI Siapkan Rp 195 Triliun Uang Pecahan untuk Lebaran
-
Kontras dengan Ucapan Anak Buahnya, Pj Gubernur DKI Larang Pengurus RT Minta THR Warga: Gak Boleh!
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global