Suara.com - Kinerja sektor manufaktur Indonesia masih terus menggeliat. Hal ini terbukti, dimana sektor industri masih merupakan kontributor terbesar terhadap PDB di tahun 2022 yaitu sebesar 16,48%.
Sektor industri juga berkontribusi cukup besar terhadap penerimaan pajak nasional yaitu sebesar 28,7%. Hal yang sama pun tergambar melalui rilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang mana hingga bulan Maret 2023 masih menunjukkan nilai ekspansi 51,87.
Kenaikan nilai IKI dari November 2022 ke Maret 2023 sebesar 1,93% dengan rata-rata kenaikan sejak perilisan IKI perdana, November 2022 hingga Maret 2023 sebesar 0,48%.
Sejalan dengan kondisi sektor perindustrian Indonesia yang kian membaik pasca pandemi Covid-19, Indonesia mengambil kesempatan emas sebagai negara ASEAN pertama yang menjadi partner country untuk yang ketiga kalinya di pameran industri internasional Hannover Messe 2023. Ajang bergengsi ini akan berlangsung pada tanggal 17-21 April 2023 di Hannover, Jerman.
“Keikutsertaan Indonesia sebagai Official Partner Country (Indonesia Partner Country-IPC) sejalan dengan inisiatif strategis 'Making Indonesia 4.0' guna menjawab tantangan revolusi industri ke-4. Hal ini juga akan mengarah pada peningkatan keberlanjutan inklusif, bisnis startup dan pengembangan teknologi, serta untuk mendukung ekonomi sirkular,” kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno ditulis Kamis (13/4/2023).
Duta Besar Republik Indonesia menjelaskan, melalui Hannover Messe 2023, Indonesia akan kembali menampilkan sejumlah teknologi industri 4.0 dan peluang investasi sektor industri dari 157 co-exhibitors.
Selain itu, Indonesia juga akan mengadakan serangkaian kegiatan seperti pembukaan Pavilion Indonesia di Hannover Messe Fairground dengan luas area yang digunakan sekitar 3000 m2, business summit, Indonesia country night, dan beberapa konferensi bertemakan industri.
Guna lebih meningkatkan awareness masyarakat terhadap ajang Hannover Messe 2023, Pemerintah Indonesia juga telah melakukan beberapa kegiatan promosi dan publikasi baik yang dilakukan di dalam maupun luar negeri, bahkan jauh hari sebelum pelaksanaan pameran dimaksud.
Melalui kegiatan promosi dan publikasi tersebut, diharapkan empat target utama keikutsertaan Indonesia pada ajang Hannover Messe 2023 dapat tercapai, yaitu: 1) untuk mengenalkan visi Indonesia pada peta jalan Making Indonesia 4.0; 2) mempromosikan kerja sama industri; 3) mempromosikan investasi dan ekspor; dan 4) meningkatkan hubungan kerjasama bilateral dengan Jerman dan memasuki jejaring global supply chain.
Baca Juga: Potensi Ekonomi Domestik Jangka Pendek Diklaim Stabil
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Pengusaha Ungkap Plus Minus Larangan Impor Baju Bekas Menkeu Purbaya
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga
-
Menkeu Purbaya Tegas Sikat Impor Ilegal di Pelabuhan: Saya Nggak Akan ke Pasar
-
Emiten INET Sebentar Lagi Jadi Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Outsourcing PADA
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM