Suara.com - Dana salah satu nasabah Bank Syariah Indonesia (BSI) Ludes ratusan juta tanpa diketahui penyebabnya. Hal ini diungkapkan oleh akun media sosial Twitter Rocmat Purwanto, di mananya dia mengeluh kehilangan uang sebesar Rp 378,2 juta di rekening BSI miliknya.
"Uang kami di BSI hilang 378.251.749 sudah membuat laporan kehilangan dan komplain ke @bankbsi_id cabang Solo tapi jawaban seperti ini, adakah yang perlu dilakukan agar uang kami kembali?," cuitnya, yang dikutip Senin (15/5/2023).
Lantas, apakah hilangnya dana nasabah tersebut berkaitan dengan serangan siber pada layanan perbankan BSI?
Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary BSI Gunawan A Hartoyo membantah hilanghnya dana nasabah akibat serangan siber. Menurutnya, hilangnya dana nasabah tersebut diduga menjadi korban pinipuan atau Phising.
"Terkait dengan adanya keluhan tersebut, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyampaikan bahwa nasabah terkena indikasi phising pada bulan April 2023 dan tidak terkait dengan adanya kendala sistem yang terjadi di BSI pada 8 Mei lalu," ujarnya yang dikutip, Senin (15/5/2023).
Adanya kasus ini, Gunawan meminta kepada nasabah untuk berhati-hati dengan segala modus penipuan maupun tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan perseroan.
Selain itu, dia meminta nasabah juga merahasiakan data-data penting perbankan kepada siapapun.
"Selain itu, jangan pernah memberikan akses kerahasiaan PIN,OTP maupun password kepada siapapun termasuk pegawai BSI, dan apabila ada hal yang membutuhkan informasi yang lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi BSI Call 14040," imbuh dia.
Dalam postingannya, Rochmat juga membubuhkan tangkapan layar informasi detail saldo di rekening BSI miliknya. Dirinya menyoroti transaksi keluar atau debet dengan nominal yang cukup besar secara berulang.
Baca Juga: Nasabah BSI Diduga Jadi Korban Phising, Uangnya Hilang Rp 378,2 Juta
Adapun, awalnya rekening milik akun tersebut mempunyai saldo rill sebesar Rp 381.969.500, namun di bawahnya ada transaksi debet sebesar Rp 249.249.249 yang diikuti dana debet lagi sebesar Rp 2.500.
Artinya, ada aktivitas transfer dana dari rekening milik akun tersebut ke rekening lain, dibuktikan dengan adanya dana keluar Rp 2.500 yang dicurigasi sebagai admin.
Kemudian, pada kolom di bawashnya kembali muncul transaksi debet sebesar Rp 49.000.000 yang dibarengi debet dana senilai Rp 6.500.
Lalu, terakhir, adanya transaksi keluar dengan nominal sebesar Rp 80.00.000 di kolom debet.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia