Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung upaya perbaikan data dan tata kelola sektor pertanian dengan digitalisasi. Salah satu yang dilakukan Perusahaan adalah melalui aplikasi REKAN yang dapat digunakan oleh distributor dan kios untuk memproses penjualan pupuk retail, komersil, maupun pupuk bersubsidi.
SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana menyebutkan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dalam menerapkan aplikasi REKAN. Selain itu, Pupuk Indonesia juga bekerja sama dengan Bank Syariah indonesia (BSI) mengujicobakan kartuntani digital di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh sejak bulan Januari 2023.
“Kegiatan uji coba aplikasi REKAN ini dalam rangka transformasi bisnis yang dilakukan Pupuk Indonesia pada proses penyaluran pupuk kepada petani terdaftar agar lebih tertata dan terarah sehingga kami mendukung pengembangan sistem digital sektor pertanian,” demikian ungkap Wijaya ditulis Rabu (17/5/2023).
Transformasi digitalisasi melalui REKAN ini dapat diadopsi oleh para mitra Kios Pupuk Lengkap (KPL) guna mempermudah proses penebusan pupuk bersubsidi dari yang sebelumnya dilakukan secara manual. Dengan begitu, REKAN menjadi bagian dalam merapihkan manajemen distribusi, sekaligus meningkatkan fungsi pengawasan.
Aplikasi REKAN ini juga dapat meningkatkan kecepatan proses verifikasi dan validasi laporan penyaluran pupuk subsidi yang diberikan oleh Pupuk Indonesia sehingga dapat dilakukan secara realtime dan mudah.
“Aplikasi REKAN memiliki manfaat seperti memantau jumlah stok pada kios secara real time, mampu beroperasi offline pada wilayah terpencil, dan memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi di kios. Maka dari itu, Pupuk Indonesia mendukung digitalisasi sektor pertanian,” tambahnya.
Hingga Maret 2023, sebanyak 26.254 Kios Pupuk Lengkap telah mengimplementasikan aplikasi REKAN. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 3.035 mitra kios yang memanfaatkan aplikasi REKAN dalam setiap transaksi pembelian atau penebusan pupuk khususnya pupuk non-subsidi.
Seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada pembukaan Sensus Pertanian Tahun 2023, orang nomor satu di Indonesia ini berharap Pemerintah dapat memiliki data akurat dan berkualitas di sektor pertanian.
Perbaikan data sektor pertanian, dikatakan Jokowi sangat penting mengingat sektor tersebut berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebesar 11,8 persen kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca Juga: Mentan Dorong Wanita Tani HKTI Manfaatkan Program KUR
“Saya mendukung pelaksanaan sensus pertanian tahun 2023, dan Saya minta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian mensukseskan sensus ini nanti dimulai dari 1 Juni sampai 30 Juli, 2 bulan selesai setelah itu kita mendapatkan data yang akurat dan berkualitas,” demikian kata Jokowi saat Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023 di Istana Presiden, Jakarta.
Selain berkontribusi besar terhadap PDB, sektor pertanian juga menjadi penyedia lapangan kerja besar. Tercatat sekitar 40 juta orang atau sekitar 29 persen dari total angkatan kerja berada di sektor pertanian nasional. Oleh karena itu dirinya meminta seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian dapat mensukseskan pelaksanaan Sensus Pertanian Tahun 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Poin-poin Utama Kasus Dana Nasabah Mirae Asset Rp71 Miliar 'Hilang'
-
Panduan Mengurus STNK, BPKB, dan Risalah Lelang Kendaraan Hasil Lelang
-
Asing Topang IHSG, Saham CDIA, BRMS, dan ASII Paling Banyak 'Dipanen'
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
Bandara IMIP Dicabut Statusnya, Menteri Investasi: Investor Butuh Kepastian, Bukan Label
-
PGAS-GIAA Kirim 3 Ton Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera, Aceh Jadi Fokus Utama
-
Bahlil Relaksasi Aturan Beli BBM Pakai Barcode di Sumatra-Aceh
-
Viral BSU Cair Rp 600.000 Dibayar Sekaligus Tahun 2025, Cek Faktanya
-
Kenaikan Harga Emas Mulai Rasuki Inflasi RI
-
Tujuh Anak Usaha PHE Masuk 10 Besar Produsen Minyak, Pakar: Grade A Migas Memang Ada di Hulu