Suara.com - Pembentukan sub-holding PTPN Group, Palmco, yang khusus menggarap bisnis kelapa sawit, diyakini dapat mengamankan pasokan minyak goreng di dalam negeri di masa mendatang.
Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan sebagai BUMN, PalmCo diharapkan memiliki peran lain selain orientasi bisnis.
PalmCo, jelasnya, harus dibentuk untuk kepentingan rakyat, terutama memenuhi ketersediaan bahan pangan minyak goreng yang rentan terhadap gejolak harga.
"Saya yakin rencana pembentukan PalmCo oleh PTPN tahun ini adalah untuk rakyat, agar negara dapat mengamankan pasokan minyak goreng dalam negeri," jelasnya ditulis Senin (22/5/2021).
Dia juga mengatakan bahwa PalmCo dapat menjadi salah satu perpanjangan tangan Pemerintah untuk mengimplementasikan amanat pasal 33, Undang Undang Dasar 1945, khusus untuk salah satu komoditas.
“Palmco harus bisa jadi pelaksana UUD 1945 pasal 33. Di mana, cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Dan minyak goreng ini salah satunya,” tegasnya.
Sebelumnya, PalmCo ditargetkan mampu memenuhi 80 persen kebutuhan minyak goreng curah pada 2026. Dengan adanya Palmco, PTPN Group ditargetkan mampu dan meningkatkan produksi minyak goreng curah 4 kali lipat di 2026.
Produksi diprediksi naik dari 460.000 ton per tahun saat ini menjadi 1,8 juta ton per tahun pada 2026.
Lebih jauh, Gunawan Benjamin mengatakan ketersediaan minyak sawit, melalui PalmCo akan lebih dijamin untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan di dalam negeri. Apalagi, kebutuhan minyak nabati dunia terus meningkat.
Baca Juga: Jangan Keliru! Inilah 4 Tips Memilih Minyak Goreng yang Bagus
Hal ini karena minyak nabati, terutama berasal dari minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), tidak hanya untuk kebutuhan pangan dan industri pangan, tetapi meluas ke industri manufaktur dan energi.
Lebih luas lagi, jelas Gunawan Benjamin mengatakan dengan adanya BUMN yang menjadi penyangga ketersediaan minyak goreng untuk pasar dalam negeri, maka harga akan dapat dikendalikan untuk lebih stabil.
“Saya sih berharap kehadiran Palmco ini bisa buat harga minyak goreng lebih stabil. Dan semestinya memang sebaiknya bumn ini diberikan amanah untuk mengendalikan kebutuhan pangan masyarakat,” ujar Gunawan.
Data Kementerian Perdagangan menunjukkan tahun 2022, kebutuhan minyak goreng di dalam negeri mencapai 5,7 juta liter pada tahun ini untuk rumah tangga hingga pelaku usaha. Dari volume itu, sebanyak 2,4 juta liter atau sekitar 42 persen dialokasikan dalam bentuk minyak curah rumah tangga dan sebanyak 1,8 persen atau 32 persen minyak curah untuk kebutuhnan industri.
Minyak goreng kemasan premium sebanyak 1,2 juta liter atau 22 persen, sedangkan minyak goreng kemasan sederhana sebanyak 231 ribu liter atau 4 persen dari total kebutuhan minyak goreng untuk dalam negeri.
Sebelumya, Dirut Holding Perkebunan Nusantara, Mohammad Abdul Ghani mengatakan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengumumkan rencana penggabungan 13 perusahaan di bawah Holding Perkebunan Nusantara, menjadi dua Sub Holding.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Purbaya Umumkan Nomor WA Khusus, Warga Bisa Lapor Jika Ada Petugas Bea Cukai-Pajak Nakal
-
Pergerakan 4 Saham Ini Dipantau BEI Karena Terus Melonjak, Salah Satunya GIAA
-
Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah Anggarkan Family Office Luhut
-
MUFG dan Danamon Dorong Pembiayaan Hijau, Target Net Zero Emisi 2060!
-
Satgas PASTI 'Sikat' Golden Eagle, Janji Manis Penghapusan Utang Ternyata Ilegal!
-
Purbaya Blak-blakan Kondisi Investasi RI: Sudah Puluhan Tahun Kita Tak Bisa Betulin
-
Harga Emas Antam Terus Terbang ke Level Tertinggi, Hari Ini Tembus Rp 2.360.000 per Gram
-
Polemik AS-China Reda, IHSG Langsung Ngegas Menghijau Pagi Ini
-
Herry Gunawan: Rangkap Jabatan Dony Oskaria, Langgar Tata Kelola dan Picu Benturan Kepentingan
-
Sentimen Perang Dagang Guncang Asia, IHSG Dibayangi Koreksi Saat Rally Wall Street