Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengikuti Halal Bi Halal Pemerintah Kabupaten Semarang bersama Forkopimda, Kepala Perangkat Daerah, Badan Permusyawaran Desa (BPD) dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan (LKMK) Se-Kabupaten Semarang.
Di hadapan ribuan jajaran Pemkab Semarang yang hadir, Ganjar mendorong kekuatan daerah yang dimulai dari level desa. Pasalnya, kepala desa (kades) dan perangkat desa dinilai paling mengetahui daerah dan penduduknya.
"Saya senang bisa bertemu dengan kawan-kawan kades karena sebenarnya di Kabupaten Semarang ini dia bicara aspirasi desa, perbaikan desa, desa yang dengan kreativitas dan inovasi maka banyak kades-kades di sini yang bagus," ujar Ganjar ditulis Rabu (24/5/2023).
Mantan anggota DPR RI itu menyampaikan, desa-desa di Jawa Tengah juga telah mendapatkan suntikan dana untuk mengembangkan daerah.
Selama dua periode kepemimpinannya di Jawa Tengah, Ganjar telah melakukan pembangunan signifikan terhadap desa. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menggelontorkan bantuan senilai Rp8,4 triliun.
Dengan dana tersebut, Ganjar berhasil membangun lebih dari 10 ribu kilometer jalan desa, menyediakan jutaan meter drainase dan talud, melakukan renovasi terhadap 339 unit kantor desa hingga mendirikan 1.197 unit sarana kesenian desa.
"Bantuan keuangan yang kita berikan kepada desa ini triliunan. Dengan kelihaian dari kawan-kawan kades, ternyata mereka memanfaatkan anggaran itu cukup cerdas. Ada yang dipakai untuk pemberdayaan, pembangunan fisik, pariwisata, itu yang membuat desa jauh lebih baik," jelas Ganjar.
Tak hanya itu, Ganjar juga merenovasi 128 unit gedung Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sebanyak 79 unit perpustakan desa, lalu melakukan kegiatan pengembangan kelompok masyarakat 239 kali, membangun 515 unit lumbung desa, 75 unit laboratorium desa, dan pengembangan Bumdesma di 89 desa.
Kendati demikian, Ganjar mengharapkan jajaran kepemerintahan di level desa mampu ikut mendorong perubahan hingga tingkat provinsi. Contohnya, penuntasan kemiskinan ekstrem yang saat ini sedang digenjot Ganjar di Jawa Tengah.
Baca Juga: Nyanyi Bareng Biduan di Panggung, Kepala Desa di Jember Tiba-Tiba Ambruk dan Meninggal Dunia
Oleh sebab itu, Ganjar meyakini desa dapat menjadi indikator penting bagi pemerintah dalam mengukur kemajuan suatu daerah.
"Saya titipkan bahwa PR kita masih panjang, penurunan kemiskinan ekstrem, termasuk bagaimana governance di pemerintahan level desa mesti kita laksanakan," ucap Ganjar.
"Apa yang sudah dikerjakan kawan-kawan kita ingin hasilnya itu makin baik, makin jelas, makin governance terutama tidak hanya output tapi outcomenya biar diterima masyarakat," lanjut Ganjar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!
-
Purbaya Kukuh soal Peringatan Luhut, Tetap Potong Anggaran MBG Jika Tak Terserap